Taat pada Perintah Allah
Kejadian 6:14-16
Peristiwa air bah dan penyelamatan Allah terhadap Nuh bersama keluarganya adalah tanda bahwa Allah amat mengasihi umat-Nya. Allah menghukum manusia karena kesalahan dan dosanya dan dalam penghukuman itu, Tuhan Allah bukan hanya menampakkan kuasa-Nya yang besar, tapi juga memperlihatkan kasih setia-Nya yang besar (Keluaran 20:5-6).
Nuh dan keluarganya adalah orang-orang yang diselamat-kan kerena kasih setia Tuhan. Tetapi keselamatan yang Nuh dapatkan ternyata bukan keselamatan yang instan (baca: tanpa usaha). Nuh menerima keselamatan tetapi harus membangun bahtera dengan susah payah, dan juga tidak boleh melanggar ketentuan-ketentuan, misalnya jumlah tingkap (tingkat) dalam bahtera, ukuran panjang dan lebar bahtera. Disamping itu Nuh harus menahan perasaan hati atas ejekan orang karena ia membangun bahtera di atas gunung.Juga Nuh harus meyakinkan isteri dan anak-anak serta menantu-menantunya, bahwa apa yang ia kerjakan adalah perintah Allah. Ini adalah sebuah perjuangan yang berat dan tidak boleh diabaikan.
Keluarga kristen yang dikasihi Tuhan, inilah bukti bahwa keselamatan yang Allah sediakan bagi kita adalah keselamatan yang harus diterima dengan perjuangan iman. Memang keselamatan itu sebuah anugerah yang “cuma-cuma” karena memang kita tidak dapat membayar keselamatan itu dengan harta benda kita, tetapi bukan instan, karena kita harus tetap membangun ketaatan kepada setiap firman yang diperintahkan Tuhan kepada kita (band. Efesus 2:8, 9).Marilah sebagai keluarga kristen kita tetap membangun hubungan yang baik dengan Tuhan dan sesama manusia. Amin.
Doa: Ya Allah, bimbinglah kami supaya dapat menikmati keselamatan yang dari pada-Mu, dalam ketaatan dan kesetiaan terhadap semua perintah yang diberikan kepada kami. Amin.