RHK Rabu, 12 Maret 2014

0
1222

Tuhan yang memberi, Tuhan yang mengambil terpujilah nama Tuhan

Ayub 1 : 21

Ungkapan ini biasa dikutip sebagai kata-kata penghiburan dalam peristiwa-peristiwa duka. Begitu banyak orang yang telah dihiburkan melalui kata-kata yang panjang ini. Begitu banyak luka-luka kehilangan telah dibalut melalui perkataan ini. Pdt. E.S.P. Heavanor berkata “dalam sikap demikian Ayub menemukan kekuatan sehingga dapat memberi kepada kita salah satu dari ungkapan yang paling indah mengenai penyerahan diri kepada Allah dalam perbendaharaan cerita tentang iman yang paling semerbak, dimana dalam hidupnya yang paling kelam ia masi dapat memuji Allah”. Ayub mengembalikan semua yang terjadi dalam kehidupannya untuk kemuliaan nama Tuhan.

Bukan saja dia saat menerima berkat-berkat : amain, lancar, dan bahagia kita dipanggil untuk memuliakan dan memuji Tuhan, tatapi juga di saat kehilangan harta benda, jabatan, orang yang kita banggakan dan sayangi, kita dipanggil untuk tetap memuliakan Tuhan.

Paulus menasehati jemat di Kolose (Kolose 3:17-21), agar dalam interaksi (hubunga) suami-istri, anak-anak, orang tua, hamba dan tuan untuk mengucap syukur kepada Allah dalam segala perbuatan dan perkataan. Semua perbuatan dan perkataan yang disampaikan dengan mengucap syukur, memuliakan dan memuji Tuhan, senantiasa akan memberkati orang lain, memulihkan luka-luka komunikasi dalam rumah tanga, memperkokoh terus menerus harmoni (keselarasan) kehidupan keluarga Kristen. Amin

Doa : Ya Tuhan, tolonglah kami agar memiliki perkataan-perkataan yang menyejukkan bagi sesama. Amin

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here