Serukanlah
Yesaya 40:6-8
“Apakah yang harus kuserukan?” Suatu pertanyan dalam rangka merespon suara Tuhan itulah yang dilakukan oleh Yesaya, yaitu menyerukan dua hal penting pertama, bahwa manusia adalah seperti rumput semaraknya seperti bunga di padang, rumput menjadi kering bunga menjadi layu. Seruan ini mengandung arti bahwa manusia adalah fana dan sementara adanya. Kedua, Firman Allah kita tetap untuk selama-lamanya. Ungkapan ini memberi penjelasan bahwa Firman Allah adalah Kekal.
Bukan kebetulan kita sedang ada pada perayaan minggu-minggu adven tapi juga dimomen ini Gereja Masehi Injili di Minahasa setelah melewati tahapan pemilihan pelayan khusus maka sekarang di aras jemaat sedang ada dalam tahapan peneguhan pelayan khusus. Menjadi pertanyaan apakah sebagai Pelayan khusus kita siap meresponi “Suara Tuhan” dan siap “Menyerukan Perintah-Nya?”. Mendengar suara Tuhan adalah penting, bukan hanya mendengar tetapi menyerukannya kepada semua orang. Persoalannya manusia hanyalah bersifat sementara tetapi Firman-Nya tetap untuk selama-lamanya.
Saudara-saudara, merupakan suatu tanggung jawab orang percaya yaitu turut mengambil bagian menyampaikan Firman-Nya. Karena itu sebagai orang percaya, sebagai pelayan khusus, sebagai keluarga kita diperintahkan Tuhan untuk selalu men-dengar dan menyerukan Firman-Nya. Marilah kita melakukannya dalam ketaatan dan kesungguhan hati. Kita hanyalah alat atau hamba Tuhan yang dipakai-Nya tetapi apa yang kita serukan dan lakukan dalam kehendak-Nya adalah kekal untuk selama-lamanya. Amin.
Doa: Ya Allah Bapa di dalam Anak–Mu Yesus Kristus, ajarkanlah kami mendengar suara-Mu dan mampukanlah kami menyam-paikan Firman-Mu, baik dalam pikiran, perkataan maupun per-buatan kami. Tolonglah keluarga kami menjadi alat berkat bagi semua orang supaya banyak orang melihat kemuliaan–Mu. Amin.