RHK | Rabu, 12 Juni 2013

0
1429

PENGAKUAN IMAN

Ulangan 6:4-5

 

Pengakuan iman merupakan ungkapan diri pribadi kita atas persaan dekat dnegn Allah dan perwujuan iman kita di hadapan Allah. Juga merupakan kesaksian yang memperdengarkan kebenaran dan kehendak Allah. Dalam tradisi Yahudi, ayat 4 ini disebut sebagai pengkauan iman kepada TUHAN, Allah yang esa, sebagai satu-satunya Allah yang layak disembah. Pengakuan ini berisikan perintah untuk mengasihi TUHAN dengan segenap hati, jiwa dan kekuatan (ayat 5). Pengakuan iman ini pertama-tama menjadi dasar pengajaran di dalam keluarga Yahudi dan akan menjadi mubazir jika tidak disertai tindakan mengasihi TUHAN. Artinyaumat Israel harus mengabaikan allah lainyang disembah oleh bangsa-bangsa lain di sekitar kehidupan mereka.

Pengakuan iman yang kita kenal sekarang bersiga liturgis karena dipakai atau diucapkan di saat ibadah. Padahal sebenarnyaesensi dari isi pengakuan iman yang diucapkan dalam ibada ituharus terlihat nyata dalam seantereo aspek kehidupan orang yang percaya kepada TUHAN Yesus, sehingga juga esensi ini termasuk menyetuh kehidupan keluarag-keluarga Kristen.

Bait pertama Pengakuan Iman Nicea-Konstantinopel berkata: “Aku opercaya kepada satu Allah Bapa,…” merujuk kepada keyakinan iman kita bahwa tidak boleh memperilah benda atau orang tertentu. Kenyataannya praktek memperilah  itu tetap ada, misalnya jika berdoa tanpa minyak urapan maka doa menjadi biasa-biasa saja, tidak memiliki kuasa. Suka atau tidak minyak urapa telah diperilah. Padahal sejak Injil masuk bersamaan dengan pendidikan praktek memperilah sesuatu sudah menjadi hal tabu dalam keyakian orang Kristen. Hari ini 182 tahun Injil dan Pendidikan masuk tanah Minahasa, tapi masih ada orang Kristen yang imannya mundur 182 tahun ke belakang. – Amin –

 

 

Doa: Ya TUHAN kami bersyukur untuk perayaan HUT ke 182 Pekabaran Injil dan Pendidikan Kristen GMIM hari ini. Teguhkan gereja-Mu supayamampu meneruskan pekabaranan INjil dan usaha-usaha pendidikan dan terus mengaku Engaku Esa adanya. – Amin –