Mewariskan Nilai Kebenaran
2 Timotius 3:14
Kecenderungan masyarakat modern dewasa ini begitu kuat penga-ruhnya bagi individu. Masyarakat sangat berperan membentuk ting-kah laku individu. Akibatnya individu sering takut berbeda dengan perilaku masyarakat umum di sekitarnya. Kalaupun tidak takut akan risih atau canggung karena nanti dianggap orang aneh atau dicap ketinggalan jaman dalam soal selera makan, pakaian, alat komuni–kasi, dll. Belum lagi tekanan dunia luar melalui iklan yang menjadi-kan individu semakin egois dan menganut gaya hidup hedonis (mengejar kenikmatan, kesenangan).
Keluarga yang diberkati Tuhan, Paulus tahu tekanan-tekanan di sekitar Timotius, apalagi dia sebagai seorang muda, yang dapat membuat dia terbawa arus zaman. Kemarin kita membaca bahwa di sekitar Timotius ada orang jahat dan penipu yang menyesatkan dan disesatkan. Oleh karena itu ayat Alkitab kita hari ini dimulai dengan kata “tetapi”. Maksud Paulus ialah bahwa di tengah –tengah situasi zaman yang dapat saja menggoyahkan kebenaran, Timotius haruslah berbeda dan tetap berpegang pada ajaran kebenaran yang telah dia terima dari neneknya Louis dan ibunya Eunike.
Pewarisan nilai kebenaran dalam keluarga sangat penting dalam pembentukan karakter anak-anak karena Injil adalak kekuatan Allah yang meyelamatkan setiap orang yang percaya (band. Roma 1:16).
Kalau pun masyarakat begitu kuat menekan dengan pengaruh nega-tifnya, keluarga-keluarga haruslah tetap berusaha mendidik pribadi-pribadi beriman yang tidak kehilangan identitas kekristenannya. Sebagaimana Timotius menerima kebenaran melalui keluarganya, kiranya pengajaran dalam keluarga kita masing-masing akan mem-persiapkan setiap individu beriman yang tidak akan disesatkan oleh tantangan jaman. Amin.
Doa: Ya Bapa, berilah kami untuk tetap berpegang pada kebenaran–Mu, menjadi keluarga yang kuat dalam mengajarkan kehendak–Mu. Amin.
Program Baca Alkitab Setahun – 13 Juni Mazmur 46-50