Tuhan Membebaskan Umat-Nya
1 Tawarikh 17:20-21
Hidup dalam penderitaan tentu tidak menyenangkan, sehingga manusia ingin bebas dari belenggu penderitaan. Apa saja akan ia lakukan untuk keluar dari penderitaan itu, apakah meminta bantuan orang lain ataupun dengan kemampuan sendiri.
Bacaan di hari ini menampilkan bagaimana Daud sebagai seorang Raja yang berdoa dengan penuh sukacita. Daud mengagungkan Tuhan Allah Israel, bahwa tidak ada allah lain seperti Tuhan yang ia sembah, hal ini berarti ia betul-betul membandingkan Allah yang ia sembah dengan allah bangsa-bangsa lain yang telah menuntun membebaskan umat-Nya. Daud juga ingin mengungkapkan bahwa yang menjadi berbeda dalam hal ini adalah suasana “kekeluargaan” yang ada dalam kehidupan religius bangsa Israel, dinampakkan pada ungkapan: “Engkau telah membuat umat-Mu Israel menjadi umat-Mu untuk selama-lamanya dan Engkau, ya Tuhan, menjadi Allah mereka. Hal ini berarti Tuhan sendiri yang telah memilih umat Israel dan membebaskan mereka dari tanah perbudakan di Mesir. Tuhan Allah tidak menginginkan umat manusia berada dalam penderitaan karena dibelenggu dengan ketidakadilan dan kekerasan. Ia menginginkan manusia berada dalam suasana damai sejahtera sehingga Ia datang ke dunia lewat Anak-Nya yang Tunggal yaitu Yesus Kristus untuk membebaskan manusia dari belenggu penderitaan serta belenggu dosa.
Kehidupan sebagai umat yang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus mempuyai tugas dan tanggungjawab bersama untuk menghadirkan suasana damai sejahtera dengan tidak ada lagi kekerasan dalam keluarga, jemaat dan masyarakat. Amin.
Doa: Mampukanlah kami, ya Tuhan untuk menjadi alat-Mu menghadirkan suasana damai sejahtera dengan menjauhkan kami dari kekerasan dan penindasan terhadap sesama. Amin.