Dia yang Utama
Kolose 1:19
Yesusku luar biasa, persoalanku biasa saja. Dari rangkaian pembacaan Alkitab dua hari sebelum ini kita sudah mendengar bagaimana Ayub mengalami penderitaan yang tak terperihkan. Ia kehilangan harta benda dan keluarganya secara tiba-tiba. Tidak dapat dilukiskan. Tetapi Ayub harus tetap taat, karena otoritas Allah hanya dapat dilakukan, dijabarkan, bukan dipertanyakan atau digugat.
Mengapa kita taat? Kepada siapa kita taat meskipun dalam penderitaan ini? Jawabannya kepada Yesus Kristus. Karena Dia jauh lebih unggul dari siapapun; roh-roh dunia, para penguasa. Artinya, apapun kuasa yang dapat membuat kita menderita dan karena itu kita khawatir, tidak ada apa-apanya dibanding Yesus. Pada prakteknya kita begitu sulit berpisah dengan barang-barang kesayangan kita seperti “gadget” (“handphone”, dll), kelabakan kalau seharian penuh jaringan TV kabel rusak. Anak-anak begitu resah tidak menyentuh “handphone”-nya atau melihat layar televisi, tidak takut menderita kalau matanya rusak karena radiasi layar HP danTV. Kita begitu kuatir akan penampilan kalau satu bulan belum ke salon untuk melakukan perawatan wajah, dll.
Kita sering lupa ada waktu-waktu berkualitas dengan keluarga kita, terlebih dengan Tuhan, karena kita rela menukar waktu-waktu itu dengan hobi dan kesenangan yang tidak dapat kita tinggalkan. Ibadah jemaat, Kolom, ibadah PKB, WKI, Pemuda Remaja dan ASM yang harusnya lebih mendapat prioritas waktu kita dibanding tontonan di televisi yang dapat kita unduh di “youtube” untuk melihat siaran ulangnya.
Biarlah pembacaan ini mengingatkan kita bahwa Kristus lebih utama dari segala-Nya. Allah ingin agar kita menemukan yang paling utama dalam hidup kita yaitu kesempurnaan hidup kita dalam Kristus. Ia mau keluarga kita hidup sesuai kehendak-Nya ini. Amin.
Doa: Ya Tuhan ingatkanlah kami terus sebagai suami isteri dan anak-anak untuk rela menderita dalam mengupayakan kehidupan keluarga yang sesuai dengan kehendak–Mu dan untuk lebih mengutamakan Engkau dalam segala aspek hidup kami. Amin.