Kristuslah Pembela Kita
Wahyu 2:9b
Keluarga Kristen, di sebuah sekolah didapati ada dua orang anak berkelahi. Mereka saling pukul sehinga ada yang terluka. Seorang guru datang melerai dan membawa kedua anak itu ke kantor Kepala Sekolah. Ketika ditanyai mengapa mereka berkelahi, yang seorang menjawab, bahwa temannya itu menghina orangtuanya.
Manusia punya kecenderungan bertindak apa saja un-tuk mempertahankan apa yang dianggapnya benar. Kenya-taan yang kita hadapi dewasa ini memperlihatkan bahwa berbagai tindak kekerasan, tekanan bahkan peperangan dianggap sebagai alat untuk membela kebenaran dan upaya untuk membela agama. Satu hal yang dilupakan bahwa kebenaran adalah cara Allah untuk menyelamatkan bukan untuk menghakimi.
Jemaat Smirna mengalami fitnahan dari orang Yahudi. Sebab bagi orang Yahudi, orang Kristen telah melanggar kekudusan Allah. Orang Yahudi merasa wajib membela Allah. Hal ini jelas menghilangkan kewibawaan Allah sebagai Yang Maha Kuasa. Itulah sebabnya Kristus menyebut orang Yahudi ini sebagai jemaat Iblis, sebab Allah tidak membutuhkan pembelaan manusia.
Sebaliknya, Dialah yang hadir dan membela kita; karena mustahil orang berdosa membela Dia yang benar. Kebenaran hanya ada pada Allah di dalam Kristus dan kita manusia beroleh karunia lewat pembenaran. Artinya tidak ada manusia yang pantas merasa lebih benar dari orang lain sehingga menghakimi orang lain. Amin.
Doa: Ya Tuhan, ajarlah kami merendahkan diri dan ajarlah kami mengampuni sesama kami. Dan, biarlah kebenaran-Mu berkuasa dalam diri kami. Amin.