Penderitaan
Ayub 2:7-8
Derita tiada akhir, kalimat ini sepertinya tepat untuk kita katakan kepada Ayub. Baru saja mengalami bencana besar dengan hilangnya semua yang berharga dalam hidupnya anak-anak dan harta benda, kini seluruh tubuhnya dari telapak kaki sampai kepala tumbuh barah yang busuk. Penderitaan tahap dua yang sangat mendalam digambarkan dengan duduk di tengah abu. Suatu keadaan tidak berdaya, keadaan yang sangat menyakitkan, kalau boleh kita katakan terkapar tak bertenaga. Ayub mengalami derita yang mendalam yang ia tandai dengan menggaruk tubuhnya dengan beling, artinya sudah luka dilukai lagi, Ayub sangat menderita! Suatu keadaan yang sangat sulit dan sangat berat harus dijalaninya tapi dijalani dengan Iman yang teguh kepada Tuhan Allah yang mengijinkan semua itu terjadi.
Bagaimana dengan kita sebagai keluarga Kristen apabila mengalami pergumulan berat ataukah sakit berat? Janganlah kita mencari pertolongan diluar kuasa Tuhan tetapi hendaklah kita bertekun dalam iman. Penderitaan seberat apapun yang kita alami tetap dalam batas-batas kemanusiaan kita. Marilah kita percaya bahwa penderitaan dapat menjadi jalan untuk mendidik kita bahwa memang kita manusia terbatas tapi kita punya Tuhan yang Mahakuasa yang sanggup memberi pertolongan menurut waktu-Nya. Amin.
Doa: Ya Tuhan kami sadar bahwa Engkau selalu ada dilangkah juang kami. Dalam banyak gumul kami perhatian Tuhan dan pertolongan Tuhan tak pernah terlambat. Berkati kiranya kami agar dalam penderitaan seberat apapun kami selalu dalam dekapan kasih setia-Mu. Kuatkan dan kasihani kami Tuhan. Dalam nama Yesus kami berdoa. Amin.