Jangan Kuatir [Filipi 4:6]
Kuatir adalah perasaan takut (gelisah, cemas) terhadap sesuatu hal yang belum diketahui dengan pasti dan merupakan hal yang sifatnya alamiah serta dimiliki oleh setiap orang. Dalam konteks bacaan Alkitab hari ini menggambarkan kekuatiran jemaat Filipi karena menghadapi serangan kaum kafir, adanya ancaman golongan Yudaisme, dan khususnya bayangan perpecahan dalam jemaat. Sekalipun masala-masalah ini belum muncul ke permukaan, tai jika dibiarkan tanpa kendali maka perlahan namun pasti mengganggu kehidupan berjemaat dan terjadi penghambatan Injil dari dalam jemaat sendiri. Jadi ungkapan “jangan kuatir” member indikasi penguatan yang secara pribadi diserukan oleh Rasul Paulus agar supaya ketakutan, kecemasan, kekuatiran dapat hilang dari pikiran anggota jemaat.
Juga untuk menegaskan bahwa orang yang bersukacita adalah orang yang hidupnya tidak perlu kuatir tentang apapun di dalam hidup ini. Jemaat Filipi yang menghadapi tantangan karena imannya, sangat mungkin terhanyut di dalam kekuatiran akan hidupnya maka jalan keluarnya adalah bersandar dan bergantung secara total kepada Allah.
Pengalaman jemaat Filipi ini adalah juga pengalaman kita sekarang dalam hidup berjemaat, hidup berkeluarga maupun hidup pribadi. Siapa yang tidak kuatir dengan keberadaan kehidupan sekarang ini, dunia seolah-olah tanpa batas diterobos oleh kemajuan teknologi transportasi dan komunikasi. Kemajuan yang di satu sisi mendatangkan kebaikan tapi di sisi lain mendatangkan keburukan ketika digunakan dengan tidak bertanggung jawab. Orang tua kuatir akan lingkungan kehidupan anak-anak di luar rumah, kita semua kuatir dengan ketegangan elit politik, kekerasan atas nama agama/ kelompok, korupsi yang merajalela,dll. Seruan Rasul Paulus kepada jemaat di Filipi untuk berdoa menyatakan kekuatiran kepada Tuhan adalah juga seruan-nya untuk kita sekarang dan di dalam doa kita menyatakan permohonan dengan ucapan syukur. Amin.
Doa: Ya Yesus Kristus, Tuhan dan Juruselamat, kami berdoa memohon penguatan daripada-Mu atas kekuatiran yang menghantui pikiran kami oleh perbagai tantangan, pergumulan hidup yang dapat menghancurkan iman kami serta kehidupan keluarga dan kehidupan berjemaat. Amin.