Gaya Hidup
Amsal 13:7-8
Jangan menjadi korban mode, demikian ungkapan orang tua atau orang bijak, agar moderenisasi tidak mengikis hakikat hidup manusia. Biar kalah nasi asal jangan kalah aksi telah menjadi julukan bagi orang-orang yang hidupnya bergaya bagaikan selebriti, hidup mewah, tampil parlente padahal dililit utang. Menjadi relevant dengan konteks adalah hal yang sah-sah saja, bahkan Yusuf mengubah gaya hidup dari seorang budak menjadi mangkubumi sehingga kakak-kakaknya tidak mengenalinya lagi, Musa yang dibesarkan di Istana Firaun rela hidup sederhana ketika membawa umat Israel 40 tahun dipadang gurun. Berat di ongkos, artinya jangan memiliki gaya hidup boros, sebaliknya berusahalah hidup sederhana, hiduplah di bawah kemampuan keuangan anda.
Berani hidup tapi takut mati ini adalah gaya hidup orang kaya, dictator, penguasa dan pejabat tinggi, mereka dikelilingi bodyguard/pengawal pribadi, rutin memeriksa kesehatan karena takut sakit apalagi mati. Sangat berbeda dengan orang miskin, mereka hidup apa adanya, makanpun kadang ada kadang tak ada. Namun ada hal unik yang diungkapkan oleh pengamsal yaitu orang miskin tidak akan mendengar ancaman. Di culik, dirampok, perubahan kurs mata uang, jatuh dari jabatan, adalah hal-hal yang tidak mungkin menimpa orang miskin tapi tentang berbahagia Yesus mengatakan dalam kitab Injil bahwa orang miskin harus berbahagia sebab berbahagia adalah pemberian Allah bukan produk harta dan jabatan. Amin.
Doa: Tuhan jauhkan kami dari cara hidup yang sekuler, duniawi agar tidak dijerat dan dipenjara oleh gaya hidup boros tapi boleh hidup sederhana dan selalu menomorsatukan Tuhan dalam setiap rencana hidup kami. Amin.