Pemimpin yang berkarakter
Nehemia 5:6-9
Memiliki kepekaan dalam melihat sebuah kondisi yang tidak menyenangkan, yang terjadi di sekitar kita atau yang kita ketahui, adalah sikap yang kristiani. Selaku orang percaya, kita dipanggil untuk harus menggarami dan menerangi dunia dengan iman yang benar, sehingga dengan demikian tanggung jawab sebagai orang percaya bukan hanya kepada diri sendiri, melainkan juga terhadap sesama. Orang percaya harus meluruskan yang bengkok dengan formula Firman Allah sebagai sumbernya, bukan ikut bersama melakukan pelanggaran etis atau berdiam diri bersifat apatis tetapi melakukan suatu gerakan keberanian untuk menyatakan kebenaran.
Nehemia yang notabene adalah seorang pemimpin, sebagaimana bacaan kita hari ini menunjukkan kepekaan yang tinggi ketika mendengar berita bahwa bangsanya sedang dalam keadaan yang memiluhkan akibat dari tindakan oknum-oknum dan kelompok tertentu.
Nehamia mengatakan: “Maka sangat marahlah aku ketika mendengar keluhan mereka dan berita-berita itu. Setelah berpikir masak-masak, aku menggugat para pemuka … dst.” Kepekaan inilah yang seharusnya menjadi karakter pemimpin Kristen (baik eksekutif, legislatif dan yudikatif) sekarang ini. Sebagai keluarga Kristen kita diajarkan bahwa kekuasaan bukanlah sesuatu yang buruk. Ia harus dipahami sebagai anugerah Allah. Karena itu jabatan atau kekuasaan harus dipandang sebagai kesempatan untuk mengabdi kepada rakyat dan kepada Tuhan. Amin.
Doa: Ya Bapa, kami mengucap syukur untuk kehidupan yang kami nikmati ini. Kami berdoa supaya Engkau memberkati pemerintah kami agar mereka dapat menunaikan tugas dengan baik demi kesejahteraan banyak orang. Amin.