RHK Rabu, 8 Februari 2017

0
1518

Sukacita Menikmati Hasil Pekerjaan Sendiri

2 Tesalonika 3:11-12

“Biar kalah nasi asal jangan kalah aksi” ungkapan ini menunjukkan sikap manusia mengabaikan kebutuhan makanan lalu mengutamakan penampilan diri, yakni yang dipakai. Barangkali sikap seperti inilah yang disasar oleh Paulus. Paulus sunggguh mengenal keadaan anggota jemaat di Tesalonika sebab ia dan teman-temannya mendengar bahwa ada orang (anggota jemaat) yang tidak tertib hidupnya.  Mereka ini adalah para pemalas (tidak bekerja) dan hanya sibuk dengan hal-hal yang tidak berguna.

Kehidupan jemaat mula-mula pada zaman Paulus banyak yang menjual harta miliknya lalu membagi-bagikan hasil penjualan kepada orang yang membutuhkan. Mereka sering melakukan perjamuan di rumah-rumah (Kisah Rasul-Rasul 2:44-46).  Oleh sebab itu bagi orang-orang yang malas lebih suka bergabung dengan anggota jemaat lainnya dengan demikian mereka mendapatkan makanan setiap hari dan menerima pemberian dari orang yang menjual harta miliknya. Sikap ini yang sangat ditentang oleh Paulus. Paulus ingin jemaat tetap maju, bahkan lebih maju dari orang lain yang belum mengenal Tuhan. Oleh karena itu dengan tidak jemu-jemu, Paulus menasehati orang-orang seperti ini agar mereka tetap bekerja dengan tenang  dan memakan makanan hasil jerih payahnya sendiri (ay. 12).

            Memahami firman Tuhan di atas sungguh memberi pengajaran bagi kita agar hidup yang tertib melakukan pekerjaan secara bertanggung jawab. Marilah hidup tertib dengan meng-gunakan waktu kerja untuk bekerja yang produktif/meng-hasilkan. Jangan malu berjerih lelah seperti sebuah tulisan di sticker sebuah oplet: “Jelek-jelek mobil ini tetapi hasil keringat sendiri”. Ada juga tulisan di sebuah kendaraan terbuka: “Anyer tapi doi/duit”. Dari tulisan-tulisan itu menunjukkan bahwa sang pemilik sangat bangga dan bersukacita dengan  pekerjaannya yang menghasilkan. Oleh sebab itu mari kita bekerja untuk dapat menikmati makanan kita sendiri.  Amin.

Doa: Tuhan Yesus kami bertekad untuk hidup tertib, bekerja dengan tenang serta dapat menikmati hasil kerja dengan sukacita. Kami percaya Engkau memberkati kami melalui pekerjaan yang kami tekuni dengan rajin. Amin.