Orang yang Menginjak-injak Anak Allah akan Dihukum
Ibrani, 10:26–29
Ada seorang bapak, ketika sakit dibawa oleh anggota keluarganya bukan kepada dokter, bukan kepada pelayan khusus untuk didoakan, tetapi kepada dukun/ilah lain. Juga ada seorang ibu yang ingin supaya anggota keluarganya terlindungi dari berbagai mara bahaya, memberi benda-benda khusus yang didapatkannya dari dukun untuk dibawa ke mana-mana. Ada juga keluarga yang membangun rumah, memberikan sesajen khusus pada saat-saat tertentu supaya tidak diganggu oleh roh-roh jahat. Semua perilaku ini (masih banyak lagi yang lain) sering dilakukan oleh orang yang mengaku percaya kepada Yesus, tetapi tidak mengakuinya dalam realita hidup. Ini yang disebut dengan tantangan dan pergumulan kekristenan yang datang dari dalam. Yang dari luar adalah penolakan terhadap ke-Ilahi-an Yesus sebagai Allah. Banyak agama yang mengatakan bahwa Yesus bukan Allah. Dia hanya manusia biasa, oleh sebab itu orang Kristen sering dimusuhi dan dikatakan kafir, karena mengakui Allah lebih dari satu. Kedua perilaku, baik yang datang dari dalam maupun yang datang dari luar adalah perilaku yang jelas-jelas menginjak-injak nama Allah.
Kitab Ibrani dengan tegas mengatakan bahwa orang yang sudah mengetahui kebenaran tapi melakukan dosa, maka tidak ada lagi korban untuk penghapusan dosanya. Orang yang menolak hukum Musa saja akan dihukum mati, apalagi mereka yang menginjak-injak Anak Allah, artinya yang tidak mengakui Yesus dan segala pekerjaan penebusan-Nya. Oleh sebab itu sebagai keluarga Kristen, janganlah kita berperilaku seperti yang digambarkan di atas dan janganlah kita terpengaruh dengan penolakan Yesus yang datang dari luar, supaya kita tidak dihukum mati, tapi dikaruniakan hidup bersama Tuhan kelak di sorga.
Doa: Ya Tuhan, kami sadar bahwa banyaklah masalah, tantangan, pergumulan dan godaan yang datang dari dalam maupun yang datang dari luar diri dan keluarga kami. Kami bermohon supaya kami tidak berperilaku menginjak-injak nama Yesus, tetapi dapat memuliakan-Nya dalam hidup keluarga kami. Amin.