Janganlah Malu Menderita
1 Petrus 4 : 16
Pdt. Richard Whumrand yang melayani Tuhan di Rumania pada tahun 1950-1960-an. Dalam buku kesaksiannya yang berjudul SUARA PARA MARTIR, dikisahkan bahwa ketika itu rezim komunis yang berkuasa di sana menganiaya dan memenjarakan setiap orang yang mengaku nyata-nyata imannya. Di dalam penjara, Pdt. Whumrand mengadakan kesepakatan dengan sipir penjara, “ia diberikan kesempatan berkhotbah 20 menit setiap hari dengan imbalan dipukul 20 kali”, begitu yang terjadi setiap hari. Ia tidak gentar, takut dan malu dipukul setiap hari asal diberi kesempatan berkhotbah/mengabarkan Injil.
Rasul Paulus dalam bacaan kita hari ini mengingatkan agar sebagai pengikut Yesus janganlah malu bersaksi tentang Injil, walaupun menderita dan dipermalukan. Yang utama adalah menjalankan tujuan hidup yang Tuhan taruhkan pada kita yaitu “memuliakan Allah dalam nama Kristus”.
Bagi dunia penderitaan mendatangkan rasa malu, tapi bagi Kristus penderitaan karena kesetiaan iman mendatangkan kemuliaan. Di bukit Golgota Tuhan Yesus mengubahkan makna salib. Bila sebelumnya orang yang dihukum tersalib mendatangkan aib dan malu kepada orang-orang yang mengasihinya, tapi Yesus yang mati disalibkan mendatangkan penebusan atas dosa-dosa manusia. Di minggu sengsara ini keluarga Kristen diajak untuk jangan takut dan malu menghadapi penderitaan dalam bersaksi tentang Injil Kristus. Ingat, penginjilan dimulai dari keluarga. Amin
Doa : Tuhan tolonglah kami, agar sebagai keluarga Kristen tidak malu bersaksi tentang Injil di mana saja. Amin