Cara Tuhan Memilih Kita
Kisah Para Rasul 1:26
Undian adalah salah satu cara paling kuno untuk menentukan pilihan terbaik dan justru lebih ‘adil’ ketimbang cara lain, seperti pemungutan suara atau aklamasi yaitu pilihan berdasarkan besarnya dukungan pemilih. Kadang-kadang proses dengan cara di luar undian selalu berpotensi masalah dan menimbulkan kekacauan atau paling kecil isu dan kasak kusuk.
Undian dalam ayat ini, diawali dengan doa, yakni meletakkan kepercayaan mereka kepada Tuhan. Hak demokrasi (hati dan pikiran) mereka ditaklukkan kepada Tuhan sehingga undian bukan intervensi manusiawi melainkan hak Tuhan sepenuhnya. Itulah sebabnya, sebenarnya cara apapun untuk menentukan sesuatu pilihan, prosesnya yang kuno tetapi berhasil adalah melalui doa dan undi. Perkembangan selanjutnya, gereja meniru demokrasi sosial dengan semua teknis terbaiknya. Tetapi selalu prosesnya curang dan menimbulkan isu negatif.
Mengundi bukan mencari, memilih yang terbaik, bukan. Undian adalah di mana orang akan melihat pekerjaan Allah dan bukan pada pilihan Allah. Yaitu cara Allah bekerja pada orang yang akan dipanggil dan dipilih-Nya dan mau menyerahkan dirinya pada panggilan itu. Cara Allah itulah yang akan ditanggapi dalam melaksanakan tugas keterpilihannya. Kalau undian dimaknai sebagai cara Allah bekerja menanggapi keterpanggilan seseorang maka setiap orang yang merasa dipanggil terlibat dalam pekerjaan Tuhan harus tunduk dan patuh pada kehendak-Nya untuk menghasilkan karya atau buah terbaik. Amin.
Doa: Terima kasih Tuhan, tali undian telah jatuh kepada kami. Engkau memilih dan menetapkan kami sebagai gereja-Mu, keluarga-Mu sepanjang masa. Ajari kami menghormati cara Tuhan bekerja dalam hidup kami agar keraguan sirna dan harapan merekah bagai fajar menyongsong hari-hari kasih anugerah-Mu bagi kami. Amin.