Kasih Paling Terbesar dan Mulia
1 Korintus 13:13
Ada tiga dasar yang kita miliki sebagai orang percaya yaitu Iman, Harap dan Kasih. Kasihlah yang paling besar dan mulia dalam hidup kita dengan Tuhan dan sesama. Ternyata Paulus tidak hanya mengatakan bahwa kasih itu tidak berkesudahan, melain-kan terbesar. Tak berkesudahan berarti tak habis-habisnya dan untuk selama-lamanya. Begitu juga dengan yang paling besar, menunjuk pada sesuatu yang melebihi yang lain dari ukurannya dan maknanya. Sebab dalam kenyataannya kasih itu mendomi-nasi semua yang ada di muka bumi ini. Kalimat dalam ayat 13 ini tidak sekedar penutup dari satu perikop, tetapi penegasan dari awal sampai akhir tentang makna kasih yang utuh dari mulanya. Karena itu kasih harus selalu dipahami dalam rangka eksistensi hidup bersama dan maknanya diaktualisasikan dalam realitas sehari-hari. Mengapa kasih yang paling besar dari iman dan harap?
Kita tahu dunia ini diciptakan karena kasih, kitapun ada karena kasih, segala sesuatu yang kita lihat dan nikmati adalah kasih. Kasih membuat segala sesuatu jadi baik, kasih mampu meng-utuhkan yang tercerai, kasih mampu mempersatukan yang ber-beda, kasih mampu menyembuhkan yang terluka dan tersakiti, kasih mampu merobah yang jahat jadi baik. Itulah sebabnya Paulus dalam surat di Kolose 3:14 menyebutkan:“Kenakanlah kasih sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurna-kan.”
Sebagai keluarga GMIM, kasih yang Tuhan berikan kepada kita, buktikan dalam berumahtangga. Kasihi anak-anak sebagai titipan Tuhan untuk dirawat, dipelihara, dibina, dididik dan besarkan mereka dalam ajaran kasih supaya disaat mereka jadi dewasa, tidak akan menyimpang dari ajaran itu. Sebagai anak-anak, kasihi orang tua, hargai dan hormati mereka supaya umur panjang (lht Kel. 5:16), jangan pernah menghina atau mendurhakai orang tua (lht Amsal 23:22). Sebagai anak-anak, urus, rawat, pelihara orang tua kalau mereka sudah jadi tua, supaya jangan kita disebut murtad (lht I Tim 5:8). Anak-anak yang telah menerima dan merasakan kasih dari orang tua, wariskan itu kepada generasi selanjutnya. Amin.
Doa: Tuhan Yesus, Engkau telah mengajar kami dengan kasih-Mu, karuniakan hikmat supaya kami tetap mengajarkan kasihMu di sepanjang hidup yang Kau beri. Amin.