RHK Sabtu, 21 Juli 2018

0
1288

Hidup Takut akan Allah

Pengkhotbah 3:14-15

Pengalaman hidup sang Pengkhotbah justru telah membentuk dan memperteguh pengharapan imannya kepada Allah. Dari berbagai pengalaman hidup Pengkhotbah, seperti kesaksiannya karena “memeriksa”, “menyelidiki” dengan hikmat apa yang terjadi di bawah langit (bnd.1:13; 2:3);“melihat”, (Bnd.1:14;2:13;3:16;4:7;8:9) “menguji”, “melakukan”, “mengusahakan”, “meninjau” (Bnd.2:2, 4, 5, 1), atau “meneliti” (bnd.2:11).

Ia pun memahami, betapa perbuatan Allah dalam segala sesuatu itu akan terus berlangsung. Perbuatan Allah itu tak dapat dibendung. Manusia tidak dapat menambah atau menguranginya. Allah berhak menentukan hal yang sebelumnya terjadi, berpeluang untuk terjadi lagi. Hal ini memberi petunjuk yang sangat jelas tentang kedahsyatan kuasa Allah yang berdaulat mutlak dalam kehidupan dunia dan manusia. Allah merancang siklus kehidupan sedemikian rupa, supaya manusia takut akan Allah(ay 12-15). Takut akan Allah berarti patuh atau taat dan menyerahkan hidup ini bergantung sepenuhnya pada Allah. Menyadari segala sesuatu ada di di tangan Allah, dan dalam pengaturan Allah maka manusia diberi pelajaran berharga untuk mengakui kemahakuasaan Allah atas hidup ini.

Sebagai keluarga Kristen, kita diajar dan diajak untuk tetap konsisten menjalani hidup ini dalam berpengharapan iman yang teguh hanya kepada Allah; Hidup takut akan Allah (rasa hormat dan takjub); Mengakui kekuasaan Allah, dan menyadari keterbatasan kita sebagi manusia. Mari, bawalah keluarga kita untuk takluk kepada Allah, mematuhi perintah-perintahNya. (Bnd.Ul.10:12,20-21). Sebab di luar Allah kita tidak dapat berbuat apa-apa (bnd. Yoh 15:5). Keluarga yang hidup tanpa takut akan Allah hidupnya menjadi sia-sia. Amin.

Doa: Ya Tuhan Allah, berilah kami kekuatan untuk terus bersaksi sebagai keluarga yang hidup takut akan Allah. Amin.

Program Baca Alkitab Setahun21 Juli                                         Yesaya 4-6

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here