Kasih yang Mendidik
1 Korintus 4:19-21
Dalam menghadapi persoalan yang terjadi di jemaat Korintus, Paulus memilih pendekatan dengan kasih dan hati yang lemah lembut. Itulah yang dipahami sebagai kasih yang mendidik.
Kasih itu tidak diam, saat melihat ada kejahatan yang sedang dipraktekkan. Kasih tidak membiarkan anak-anak Tuhan melakukan pelanggaran. Kasih tidak memberi ruang dosa tumbuh dengan subur. Kasih menghalangi anak-anak-Nya berlenggang menuju pada suatu akhir yang membinasakan. Kasih memanggil orang yang terhilang dalam belantara dosa. Kasih menegur orang-orang yang lupa akan komitmennya untuk mengasihi dan setia kepada-Nya.
Mari menjadikan rumah kita sebagai rumah kasih, dimana anak-anak tidak pernah kekurangan kasih dari orang tuanya, dan kasih menjadi dasar hidup suami istri dalam keluarga. Tindakan kasih seperti ini untuk membingkai anak-anak kita agar tidak dipengaruhi derasnya pengaruh godaan dan lingkungan yang buruk
Rasul Paulus dengan gamblang mengatakan, kasih kadang-kadang harus menggunakan cambuk untuk menghajar dan menghukum. Paulus yakin bahwa semua orang tahu apa yang harus mereka lakukan tapi untuk itu mereka tentu memerlukan kuasa Allah. Amin.
Doa: Tuhan Allah, kiranya Engkau menjadi sumber kasih, sehingga selalu ada kehangatan di antara anggota keluarga kami. Betapa sering kami merasa hidup adalah penderitaan karena beratnya tekanan hidup. Tolong kami Tuhan untuk dapat melihat bahwa semua yang kami hadapi adalah merupakan kuasa Allah yang sedang mendidik kami dengan kasih. Amin.