Demikian Kehendak Allah
Efesus 5:33
Agustinus, seorang Bapa Gereja pernah menulis demikian; “wanita diciptakan dari rusuk pria bukan dari kepalanya, untuk menjadi atasan, bukan pula dari kaki untuk dijadikan alas, melainkan dari sisinya menjadi mitra sederajat, dekat dengan lengan untuk dilindungi dekat di hati untuk dikasihi”. Hubungan suami isteri adalah hubungan kasih, bukan hubungan atasan dan bawahan. Isteri adalah kreasi Allah supaya ada mitra sepadan bagi suami. Demikian juga suami, ia menyandang citra Allah sebagai yang Pengasih. Sebagai manusia pertama yang diciptakan ia diberi gelar makhluk yang termulia dari semua ciptaan. Hewan yang berpasang-pasangan sebelumnya, tidak bisa menggambarkan kemuliaan Allah. Di dalam Adam dan Hawa-lah, persekutuan manusia digenapi sebagai pasangan yang serasi dan sepadan.
Paulus -sekalipun tidak pernah kawin- tapi memberi dasar yang benar bagi kita bahwa perkawinan bukan semata urusan seksual, seperti hewan yang berpasang-pasangan demi keberlangsungan habitatnya. Allah punya maksud tersendiri dan maksud itu mulia. Suami-isteri adalah kegenapan maksud Allah bahwa sejak awalnya Allah mengasihi manusia melebihi ciptaan lain. Inilah alasannya mengapa suami harus mengasihi isterinya, sebaliknya isteri mengasihi dan menaruh hormat terhadap suaminya. Suami-isteri adalah bukti keagungan kasih Allah, jangan pernah menodainya dengan perceraian. Amin.
Doa: Ya Tuhan selamatkanlah keluarga Kristen dari kejahatan dunia ini. Biarlah kami semakin saling mengasihi dalam keluarga kami. Amin.