Ketulusan dan Kejujuran Hidup
Mazmur 25:19–22
Tulus dan jujur adalah karakter hidup dari orang yang takut akan Tuhan. Contoh seorang anak yang tulus dan jujur di hadapan orang tuanya, pasti akan dikasihi dan disayangi. Berikut, seorang ibu yang tulus dan jujur mengaku di hadapan raja Salomo bahwa anak yang diperebutkan jangan diapa-apakan, ternyata berbuah hasil dan diterimanya. Seorang bapak yang tulus dan jujur mencari nafkah dan tidak menyimpan uang lain di kaos kaki, rumah tangganya pasti aman. Seorang remaja/pemuda yang tulus dan jujur memungut dan mengembalikan uang kepada pemiliknya, akan disebut seorang yang baik. Masih banyak tindakan lain yang tentu kita pernah alami dan kita saksikan dalam hidup ini. Daud memohon agar Tuhan melepaskan dan membebaskan dia dari kebencian musuhnya dan janganlah dia mendapat malu, sebab dia berlindung pada Tuhan. Harapan Daud agar ketulusan dan kejujuran akan mengawal dia sebagai orang yang menanti-nantikan Tuhan.
Sebagai keluarga, marilah kita hidup dalam ketulusan dan kejujuran dihadapan Tuhan, karena kita sementara menantikan Dia yang akan memberkati kita. Dibutuhkan ketulusan dan kejujuran hati untuk menerima kedatangan-Nya. Dibutuhkan ketulusan dan kejujuran hati untuk hadirnya Sang Juruselamat dalam persekutuan keluarga kita. Jangan seperti Herodes yang punya akal dan hati busuk serta jahat kepada bayi mungil Yesus, Sang Raja Damai. Orang-orang yang tulus dan jujur tidak akan mendapat malu dan dipermalukan. Orang yang tulus dan jujur akan mendapat pahala/upah besar di sorga. Kiranya minggu advent pertama yang berakhir pada hari ini, memotivasi kita mempersiapkan diri memasuki minggu advent kedua. Amin.
Doa: Tuhan, ajarlah kami semua untuk hidup dalam ketulusan dan kejujuran, supaya nama-Mu dimuliakan untuk selamanya. Amin.