Solidaritas dalam Yesus
Matius 26:11-13
Meminyaki Yesus bukan mencari sensasi, tapi merupakan bentuk solidaritas dalam penderitaan dan kematian Yesus. Perempuan ini tentu tidak mengenal kata solidaritas, tapi perbuatannya menunjukka sikap kesungguhan untuk mengambil bagian atau berada dalam karya penderitaan dan kematian Yesus. Tuhan mengetahui setiap hati dan pikiran, tak ada yang dapat disembunyikan dihadapan-Nya. Dihadapan manusia, dapat saja perempuan ini beraksi dengan berbagai manipulasi. Tapi Yesus mengetahui pikiran dan hati perempuan ini yang bersungguh-sungguh ingin merasakan penderitaan Yesus melalui minyak mahal yang dicurahkan untuk meminyaki Yesus.
Warga gereja dan keluarga Kristen dipanggil untuk berada dalam solidaritas penderitaan, kematian dan kebangkitan Kristus dalam bentuk kesediaan untuk memberi tenaga dan pikiran yang kondusif. Bentuk “minyak yang dicurahkan” dimulai dalam wujud membangun rumah tangga Kristen yang didalamnya setiap anggota keluarga rela untuk mengambil bagian memikul kesusahan satu terhadap yang lain. Solidaritas itu dikembangkan secara kreatif dan dinamis dalam kehiduapan bergereja, bahkan dalam kehidupan bermasyarakat. Dengan demikian mengambil bagian atau solidaritas dalam Yesus, tidak menjadikan warga geraja eksklusif, atau hanya untuk kelompok dan agamanya sendiri, tetapi sebagaimana contoh yang Tuhan Yesus buat, yaitu menjadi berkat dan terang bagi siapapun. Amin.
Doa: Ya Tuhan, tolonglah kami supaya dapat mewujudkan solidaritas Tuhan Yesus untuk kami praktekkan bagi keluarga kami. Amin.