RHK Sabtu, 7 Mei 2016

0
1820

Bukan Cuma Melihat

Kisah Para Rasul 3:9,10 

Orang lumpuh yang kesehariannya hidup dari belas kasihan, kini dapat berjalan memasuki Bait Allah mengikuti Petrus dan Yohanes sambil memuji-muji Allah. Hidupnya yang semula bergantung pada orang lain, kini tidak lagi. Biasanya ia dikucilkan karena dianggap najis secara ritual kini dapat memasuki Bait Allah. Ia telah mandiri, dapat berjalan dan beraktivitas sendiri. Hidupnya telah berubah 180 % karena Tuhan Yesus Kristus. Hal ini menimbulkan decak kagum orang banyak. Rakyat yang biasa melihatnya,  tercengang dan takjub atas apa yang dialami oleh orang lumpuh itu.

Tindakan seperti ini sering kita lakukan, kalau ada orang yang sukses kita akan kagum dan tercengang, tapi juga ada yang sinis dan mencibir. Demikian juga kalau ada orang yang ditimpa musibah, kita pun akan datang melihat dan mengamati tanpa berbuat sesuatu atau paling tidak sekedar ungkapan; kasiang dorang kena musibah. Lihatlah saja musibah yang terjadi di jalan bila ada kecelakaan, kebakaran atau banjir; banyak orang yang menonton dan sangat sedikit yang membantu. Menjadi penonton memang asik dan enak; kita akan terpukau dan juga turut bergembira. Namun hal itu hanya pada permukaan saja. Kita tidak lebih jauh masuk mendalami persoalan hidup, khususnya menopang dan membantu orang lain.

Hari ini, Firman Tuhan mengajarkan kita untuk tidak hanya melihat saja atau menjadi penonton tetapi ikut terlibat melalui pemberian diri kita dalam membantu orang lain sehingga merekapun memuliakan Allah dalam persekutuan umat di Bait-Nya yang kudus.

Keluarga Kristen harus membudayakan setiap anggota keluarga untuk berpartisipasi; saling membantu satu sama lain sesuai dengan usia dan kemampuannya. Anak-anak kecil pun bisa membantu orang tua dengan belajar makan sendiri, mengatur mainannya dan yang lebih besar dapat menyapu atau mencuci piring. Jangan dibiasakan pekerjaan rumah hanya dilakukan oleh pembantu rumah tangga saja atau oleh orang tua  saja. Mulaikanlah hari ini dengan saling menopang, pekerjaan yang besar dapat terselesaikan jika kita mau saling membantu. Amin.

Doa: Tuhan, hari ini kami mau mewujudkan firman-Mu dengan saling membantu. Kami tidak ingin jadi penonton  saja tapi mau membantu orang lain mulai dari rumah kami. Amin.