Keterbatasan Pengetahuan Manusia
Ayub 5:27
Hal yang dapat memisahkan kita dengan orang lain adalah ketika kita merasa lebih suci, lebih benar, lebih sempurna dan lebih penting dari orang lain. Banyak kegagalan ditemui karena kita lebih meng-andalkan kekuatan manusia.
Elifas adalah sahabat Ayub yang paling bersimpati. Ia datang sebagai orang dengan pengalaman yang sungguh dengan Allah. Dia merasa bahwa Allah telah berbicara kepadanya mengenai penderitaan se-hingga ia harus berbicara kepada Ayub. Tetapi Elifas gagal karena ia tidak menjadi penghibur yang sesungguhnya. Elifas beranggapan bahwa penderitaan Ayub karena dosa. Elifas bersikap seperti orang yang memiliki tafsiran ilahi tentang segala kenyataan penderitaan manusia. Bahwa ia telah mengadakan diagnosa atau penyelidikan yang tepat tentang kasus Ayub. Elifas tidak memahami setiap keputusan Allah dan ia tidak mempelajari tentang kerendahan hati bahwa ada keterbatasan-keterbatasan tentang pengetahuan manusia.
Belajar dari bacaan ini, keluarga kristen diajak untuk tidak cepat menilai dan memutuskan tentang penderitaan yang dialami orang lain. Manusia memiliki keterbatasan hanya Tuhan Allah yang dapat menembus pikiraan manusia dan hanya Dia yang mempunyai jawaban akan kebutuhan manusia. Keluarga kristen senantiasa hanya bergantung kepada Tuhan. Karena Tuhan sebagai sumber pengetahuan dan yang Mahatahu. Amin.
Doa: Ya Tuhan, ampunilah kami kalau selama ini kami lebih mengandalkan kemampuan, kepandaian kami dalam menghadapi berbagai pergumulan hidup. Dihadapan-Mu Tuhan tidak ada yang tersembunyi Engkau mengenal segalanya. Ajar kami untuk hidup dalam kerendahan hati dan hanya kepada-Mu Tuhan kami berharap. Amin.
Program Baca Alkitab Setahun – 9 Juni Mazmur 26-30