Prinsip Orang yang Diurapi dalam Mencapai Tujuan
1 Korintus 9:23
Seseorang yang melakukan sesuatu perbuatan atau tindakan tentu didasari oleh adanya maksud/tujuan. Seseorang yang diberkati dan diurapi dalam melakukan sesuatu perbuatan tidak hanya semata-mata mengejar tujuan, tapi lebih mementingkan bagaimana melakukan suatu proses untuk mencapai tujuan.
Demikian halnya dengan Rasul Paulus dalam melaksanakan apa yang menjadi tujuannya, yaitu pewartaan Injil melalui sebuah proses yang luar biasa sulit berhubungan dengan keberadaannya. Ia rela menyangkal diri demi kepentingan orang lain, melepaskan hak kerasulannya demi keyakinan orang lain. Ia sangat mengerti bahwa jika menyinggung orang lain dengan tidak memperhatikan keyakinan hati nurani mereka maka pelayanannya dapat terhambat. Padahal apa yang ia lakukan semata-mata memenangkan orang lain bagi Kristus (1 Korintus 8:1).
Kita orang percaya yang diurapi-Nya yang diberi tanggungjawab oleh Tuhan untuk menjadi berkat bagi orang lain denganbercermin dari apa yang diperbuat Rasul Paulus. Agar supaya kita tidak menghalalkan segala cara, mengorbankan orang lain untuk mencapai tujuan yang dapat membuat orang lain menderita, terpinggirkan bahkan kehilangan jati diri akibat tindakan/perbuatan kita yang hanya menyenangkan dan memenangkan diri sendiri. Amin.
Doa: Ya Tuhan, penyertaan-Mu tetap menjadi bagian dari upaya-upaya manusiawi untuk tetap menjadi orang yang diurapi-Mu sehingga boleh selalu menjadi berkat bagi orang lain. Amin.