Apapun juga menimpamu Tuhan menjagamu
Mazmur 33:14
Baru-baru ini dunia dikejutkan dengan peristiwa jatuhnya pesawat komersil Air Asia yang berangkat dari Surabaya menuju Singapura di tengah laut jawa diantara pulau Kalimantan. Dari peristiwa ini kita belajar bahwa kenyataan yang paling menakutkan dari setiap penderitaan, bukan pada kesulitan yang ditimbulkan olehnya melainkan ketiadaan pertolongan, pada saat penderitaan membutuhkan uluran tangan. Para penumpang pesawat yang tenggelam di tengah lautan, sesungguhnya tidak kuatir pada gelapnya malam atau besarnya ombak yang menerjang, ketakutan yang sesungguhnya ialah kesadaran bahwa mereka terombang-ambing oleh gelombang, sendiri tanpa harapan hadirnya sesuatu atau seseorang yang dapat menolong mereka.
Dalam bagian firman Tuhan ini ada pernyataan yang luar biasa oleh pemazmur, bahwa Tuhan menilik. Menilik tidak hanya sekedar melihat melainkan mengamati dengan saksama, memperhatikan dan mengawasi. Bahkan mereka yang diawasi ialah seluruh penduduk bumi tanpa terkecuali. Bila seluruh penduduk bumi ditilik oleh-Nya apalagi anak-anak-Nya. Akhir dari kisah pesawat Air Asia memang memilukan dan menyedihkan namun ada suatu harapan bahkan dalam kesulitan dan kematian yang harus mereka hadapi dan alami Tuhan hadir di sana, Tuhan ada di sana, Tuhan bersama-sama dengan mereka sampai saat terakhir kehidupannya di dunia. Oleh karena itu keluarga yang diberkati Tuhan percayalah bahwa dalam semua situasi hidup kita, kita tak pernah lepas dari pengawasan kasih-Nya apapun kenyataan yang harus kita hadapi, gumuli dan alami. Amin.
Doa: Ya Tuhan, jadikanlah kami keluarga yang selalu menaruh harapan pada Tuhan di balik persoalan hidup yang kami alami. Amin.