Bukan Cari Nama Tetapi Untuk Kemuliaan Tuhan
Kejadian 11:4
Kota adalah tempat atau pusat dari seluruh peradaban manusia untuk membangun kehidupan manusia yang sejahtera. Sedangkan kota menurut bacaan ini adalah pusat kebudayaan dan kecongkakan manusia.
Di kota dan di desa, di tempat dimana orang tinggal, di sanalah mereka membangun kehidupan dan segala peren-canaan ke depan. Ada yang merencanakan segala bentuk kebaikan tapi ada juga yang merencanakan keburukan yang berujung pada malapetaka. Ada yang berbuat benar, baik tapi ada juga yang berbuat sebaliknya. Dimanakah posisi kita di tempat kita berdiam? Bacaan ini menegaskan bahwa manusia mencari nama dengan sebuah karya besar membangun menara sebagai lambang kesombongan dan kecongkakan.
Kita yang mengamati gejala-gejala yang muncul dari masyarakat perkotaan dewasa ini menonjolkan icon kota demi kebanggaan masyarakat contohnya patung Yesus Memberkati, Tugu Kacang dan lain-lain. Kita berdecak kagum dengan segala pertumbuhan pembangunan fisiknya yang megah, sekaligus kecewa dan galau ketika sadar bahwa pengaruh di kota-kota telah sampai di desa-desa atas dasar perkembangan moderni-sasi. Orang tidak hanya merancang sesuatu untuk mencari nama agar dikenal orang tetapi juga berusaha melakukan hal-hal yang merusak umat karena tidak lagi takut Tuhan. Berbuat dosa (percabulan, perzinahan, pemabukan, narkoba dll) sudah merupakan pemandangan yang biasa, sehingga orang yang mabuk tanpa merasa bersalah dan terbeban tetap menikmati hidup seperti itu. Pertanyaan bagi kita, apakah peran kita (orangtua, orang yang dituakan, pelayan Tuhan dan pelayan masyarakat dan pemerintah) dimana kita ketika malapetaka ini sudah dan sementara terjadi. Mari kita hidup dekat dan bersama Tuhan, buatlah hidup menjadi panggilan mulia dengan mem-bawa sukacita dan bahagia bersama orang lain dalam sebuah rencana yang berkenan di mata Tuhan. Amin.
Doa: Ya Bapa, Jadikanlah kami umat-Mu yang bekerja demi kemuliaan nama-Mu. Amin.