Hewan di Pelihara, bukan untuk di Sembah
Kejadian 1 : 26 b
Membaca bagian akhir ayat 26 ini, pasti kita merasa bangga, bersukacita dan patut untuk bersyukur kepada Tuhan Allah pencipta. Kenapa ? karena ternyata kita manusia dipercayakan untuk mengelolah ciptaan-Nya. Kita diikutsertakan memelihara buah ciptaan tangan-Nya. Hal ini adalah suatu kepercayaan yang besar, mulia dan patut untuk dihormati.
Kepercayaan yang Tuhan beri adalah supaya kita berkuasa atas hewan yakni ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala jenis binatang melata yang merayap di bumi. Jadi semua binatang berada di bawah kuasa manusia untuk dipelihara, diatur dan dilestarikan. Bukan untuk diperlakukan sia-sia atau semena-mena, umpamanya dengan sabung ayam. Selanjutnya dapat dipahami juga bahwa, hewan bukan untuk disembah, karena ia berada di bawah kuasa manusia. Banyak jenis binatang tertentu yang dianggap keramat dan menjikannya sebagai ‘allah’ penentu nasib baik dan buruk. Hai ini adalah penyimpangan terhadapa mandat Allah dan perlawanan terhadap-Nya yang patut disembah dan dimuliakan.
Menyadari tanggung jawab yang diberikan Tuhan Allah ini, mari kita menta hikmat dari Tuhan agar dapat melaksanakannya dengan biak agar flora dan fauna ciptaan Tuhan pun dapat terpelihara dengan baik. Semoga keluarga kita terus memperhatikan hal-hal ini untuk hormat dan kemuliaan bagi nama Tuhan. Amin.
Doa : Ya Bapa Pencipta langit dan bumi, termasuk kami manusia, hewan dan alam lingkungan. Terima kasih untuk kepercayaan yang Kau berikan buat kami atas hewan dan lingkungan hidup, kiranya kami dapat melaksanakan dengan baik. Dalam nama Yesus kami berdoa. Amin