Pelanduk yang Lemah?
Amsal 30:26
Lemah berarti tidak kuat dan tidak bertenaga serta tidak memiliki daya dorong yang kuat untuk mempertahankan sesuatu. Manusia sering menyebut dirinya sebagai makhluk yang lemah, ini berarti setiap saat ia merasa terancam oleh tawaran-tawaran Iblis. Manusia menjadi sasaran empuk bagi Iblis. Jika demikian apa yang harus ia lakukan? Lihatlah kepada pelanduk.
Pelanduk sejenis marmot (Ibrani mengandung arti menyembunyikan diri), ia binatang yang lemah: setiap saat merasa terancam, selalu dalam bahaya. Namun ia binatang yang cekatan dan cerdik sehingga mampu melindungi diri di bukit batu dengan membuat sarang atau rumah agar ia tetap hidup dan terbebas dari ancaman. Kelemahannyalah yang membuat ia mampu melindungi diri demi kelangsungan hidup dengan membangun kewaspadaan yang tinggi untuk berjaga-jaga dan siap menghadapi ancaman.
Belajar dari Pelanduk, sebagai manusia yang lemah kita harus membuat rumah di bukit batu yang kokoh, yaitu Yesus Krisus Penyelamat dan Penolong kita. Dialah satu-satunya tempat kita berteduh, tempat kita bermohon dan meminta kedamaian dan keteduhan hidup. Demikian juga sebagai keluarga kristen kesadaran akan kelemahan haruslah men-dorong kita untuk datang kepada Tuhan sebagai gunung batu tempat perlindungan yang memberi rasa aman dan kese-lamatan. Di tempat itulah mari kita bangun istana sebagai kediaman agar keselamatan menjadi milik kita.
Doa: Ya Tuhan sebagai makhluk yang lemah, banyak kali kami jatuh dalam dosa, mampukan kami memiliki “karakter” seperti Pelanduk yang membuat rumah di bukit batu untuk bertahan hidup. Amin.