Berakal Budi dan Bijaksana adalah Kriteria Utama menjadi pemimpin
Kejaidan 41 : 39 – 40
Pengakuan dan penerimaan Firaun terhadap usulan para pwgawainya di tindaklanjuti dengan pengangkatan Yusuf menjadi kuasa atas istana dan seluruh rakyat Mesir. Yusuf dipercayakan menjadi penguasa ekonomi dan pemerintahan Mesir, karena ia di pandang memiliki potensi yang besar yaitu berakal budi dan bijaksana sekaligus dipenuhi Roh Allah. Itu berarti bahwa pemberian jabatan ini di dasari oleh kemampuan Yusuf yang berakal budi dan bijaksana. Model yang diterapkan Firaun dalam memilih dan mengangkat Ysusf adalah hal yang perlu
menjadi contoh bagi kita dalam pemberian jabatan bagi seorang pemimpin, demikian pula bagi setiap pemimpin Gereja dan Masyarakat hendaknya memiliki potensi dipenuhi akal budi, bijaksana dan selalu dipenuhi Roh Allah serta selalu bersedia menindaklanjuti segala aspirasi yang disampaikan.
Dengan demikian setiap keluarga Kristen bertanggung jawab untuk membentuk kualifikasi diri ( pengembangan kemampuan diri) di era post modern ini dalam segala aspek hidup setiap anggotanya sehingga menjadi kesaksian dan berkat bagi orang lain. Amin
Doa : Tuhan, penuhilah kami senantiasa dengan akal buid dan kebijaksaan, agar kami mampu mengemban tugas yang dipercayakan kepada kami dan menjalin hidup ini sesuai dengan petunjuk-Mu. Amin