Kerja Sebagai Amanat
Keluaran 20:9-10
Ada ungkapan: “Kerjakan apa yang kau cintai dan cintai apa yang kau kerjakan”.Kerja merupakan implentasi jati diri atau aktualisasi pribadi untuk menyatakan pengakuannya. Kerja sebagai amanat tidak bisa ditolak. Sebab jika menolak untuk bekerja, sama halnya menolak Tuhan Allah sebagai pemberi amanat. Amanat itu diberikan Tuhan bukan untuk menyiksa atau membuat manusia menderita tetapi justru menjadikan manusia hidup dan memperoleh kesejahteraan. Memang ada sebagian orang menganggap kerja sebagai konsekuensi dari kejatuhan manusia dalam dosa (Kejadian 3) padahal sebelumnya kerja sudah diperintahkan Tuhan (Kejadian 2:15; ”Tuhan Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya di Taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara Taman itu”).
Dari bacaan Alkitab hari ini kita memahami bahwa Tuhan Allah memberi waktu yang banyak (enam hari) bagi manusia untuk melakukan seluruh pekerjaannya, berarti manusia diberi waktu yang cukup untuk berusaha dan menyiapkan kebutuhannya pada kehidupan mendatang. Hal yang menarik dari bacaan ini ialah dari tujuh hari dalam seminggu Tuhan Allah memberi enam hari kepada manusia dan bagi-Nya hanya satu hari (bd. Kejadian 2:16,17). Sungguh menakjubkan kebaikan Tuhan bagi manusia. Sebab itu pada hari ketujuh harus dimanfaatkan untuk beribadah, meyembah dan memuliakan Tuhan, jangan melakukan pekerjaan.
Sebagai keluarga marilah kita gunakan hari anugerah Tuhan untuk melakukan pekerjaan atau berusaha (dialek Manado;“mancari”) supaya dapat memenuhi kebutuhan jasmani (makanan dan minuman, pakaian dan lain-lain) tetapi jangan lupa beristirahat dan menyiapkan waktu untuk Tuhan. Amin.
Doa:Ya Tuhan, kami bersyukur untuk hari-hari yang Kau beri bagi kami hingga dapat bekerja/melakukanaktifitas, mencintai pekerjaan kami untuk memenuhi kebutuhan kami. Tapi ingatkanlah kami untuk selalu bersyukur kepada-Mu. Amin.