Harta dapat Menjadi Pemicu Perselisihan
Semua orang tidak ingin ada perselisihan ketika hidup bersama, sedapat mungkin orang akan menghindarinya. Tak dapat disangkal harta dapat memicu persoalan dan perselisihan dalam keluarga atau dengan sesama. Ketika orang melihat kekayaan sebagai tujuan utama dalam hidupnya maka ia cenderung berselisih dan menjadi tamak, serakah.
Konflik keluarga dapat terjadi saat melihat materi dan kekayaan adalah tujuan hidupnya yang dianggap dapat menjamin kesejahtraan, harkat dan martabatnya. Seperti harta warisan orang tua banyak kali memicu konflik orang tua dan anak, kakak adik saling membenci dan saling membunuh. Orang lupa bahwa persaudaraan, perdamaian jauh lebih mahal nilainya daripada harta dunia. Orang Kristen diajarkan untuk memuliakan Tuhan dengan hartanya bukan untuk saling menghancurkan dan membinasakan. (bdk. Amsal 3:9a).
Jangan kita terbawa arus zaman yang sangat mementingkan gengsi, harta, kekayaan dan kekuasaan. Kita tidak diajarkan haus dan serakah terhadap harta dunia (ngengat dan karat akan merusakkannnya, bdk. Mat.6:19). Materi dan harta dunia tidak kekal tapi kita berharga di mata Allah. Sebab itu mari menyadari bahwa kita hanyalah alat Tuhan untuk memuliakan nama-Nya. Amin.
Doa: Tuhan jadikan kami, keluarga kristen yang tidak serakah supaya kami jangan terjebak pada konflik keluarga dan sesama hanya karena harta/materi. Amin