RHK Selasa, 19 April 2016

0
1701

Mendayagunakan Berkat Tuhan

Kejadian 8:6-9 

Empat puluh hari setelah bahtera terkandas merupakan masa persiapan Nuh dan keluarganya serta segala binatang untuk memasuki bumi yang baru. Memastikan suatu harapan ternyata perlu mendayagunakan kecerdasan yang diberikan Tuhan. Tingkap bahtera dibuka, burung gagak dilepaskan tetapi ia hanya kembali. Gagak (sering dikenal: koak-koak) adalah anggota burung pengicau berwarna bulu dominan hitam, cerdas, dapat memecahkan persoalan dan dapat bertahan hidup dalam situasi yang sukar. Demikian juga burung merpati dilepaskan namun kembali lagi ke bahtera sebab air belum kering di atas bumi. Burung merpati sering dijadikan simbol perdamaian, kesetiaan dan pembawa berita sebab ‘merpati tak pernah ingkar janji”.

Setiap usaha atau pekerjaan yang dilakukan tak sela-manya segera berhasil sekalipun telah dilakukan dengan baik, seperti burung gagak dan merpati. Ada saat kita harus sabar menerima kegagalan dalam usaha atau pekerjaan. Sebagai petani gagal panen, nelayan belum mendapat ikan, dagangan yang belum beruntung, karier pegawai belum dipromosikan, gaji atau upah pekerjaan belum ada peningkatan, gagal dalam studi, dan lain-lain.

 Kita membutuhkan waktu  yang cukup sesuai rencana Allah bagi keluarga. Selagi masih hidup, itu berarti Tuhan tetap mengasihi kita seperti Nuh dan keluarganya. Bukankah Tuhan tetap menyediakan makanan dan minuman serta kebutuhan lainnya bagi keluarga kita? Kita belajar dari kegagalan, tak jemu selalu berusaha meniti karier dan prestasi, mendaya-gunakan segenap ketrampilan dan keahlian, memanfaatkan sarana dengan baik dan tetap yakin bahwa Tuhan punya rencana indah. Amin.

Doa: Ya Tuhan, ubahlah kegagalan menjadi keberhasilan dalam setiap usaha atau pekerjaan kami. Amin.