RHK Selasa, 20 Januari 2015

0
1850

Buaya, Kancil dan orang Yahudi

Yohanes 8:33 

Kita pasti ingat cerita tentang buaya dan kancil. Buaya digambarkan sebagai sosok yang besar, menakutkan tapi sayang ia bodoh. Sedangkan si kancil sosok yang kecil, tak berdaya, tidak diperhitungkan tapi ia cerdik. Sehingga dari kecerdikannya ia lolos dari bahaya. Lain halnya dengan buaya karena kesombongan, ketamakan, kerakusan dan kebodohannya dia kehilangan santapan yaitu kancil. Sikap buaya ini hampir persis dengan sikap bangsa Yahudi yang dikenal sebagai orang-orang yang punya kekuasaan di Israel, sebagai imam-imam bahkan sebagai orang-orang yang dianggap kudus, suci karena mereka keturunan Abraham dan tidak pernah menjadi hamba siapapun. Sikap yang sombong dan arogan inipun membuat mereka sulit memahami ajaran Tuhan Yesus Kristus yang membebaskan dan memerdekakan itu. Mereka menganggap diri merdeka dan lebih benar, bahkan lebih mengetahui segala sesuatu, sikap pandang enteng orang telah menjadi bagian hidup mereka. Tuhan Yesuspun mengkritik sikap hidup mereka tersebut.

Dewasa ini sikap seperti buaya dan orang Yahudi sering ada di sekitar kita. Kedudukan, jabatan, harta, strata pendidikan, kemapanan ekonomi sering membuat orang menjadi sombong dan arogan. Sikap sombong, menganggap diri lebih kuat, lebih kudus, suci, lebih berperan sering ada dalam persekutuan keluarga-keluarga Kristen. Sikap egois seorang suami, istri, anak dan orang tua selalu menjadi pemicu keributan dalam keluarga, ketidak-adanya sikap yang rendah hati, sabar, lemah lembut serta pengampunan semakin memperparah keharmonisan keluarga Kristen karena itu Firman Tuhan menegur kita untuk selalu waspada sebab kalau tidak kita akan dihancurkan oleh iblis. Amin. 

Doa: Ya Tuhan buatlah keluarga kami menjadi keluarga yang rukun dan damai dengan memiliki sikap yang rendah hati, tidak sombong tapi penuh dengan damai sejahtera. Amin.

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here