Kudus dalam Kristus
Efesus 5:26-27
Karya keselamatan Allah di dalam diri Kristus sungguh sempurna, dengan jalan itu jemaat diselamatkan dan diku-duskan di dalam nama-Nya. Jemaat yang adalah buah karya-Nya kiranya mampu hidup dalam kekudusan. Membersihkan tubuh dengan air berarti menyingkirkan kuman dan kotoran secara fisik, dan secara rohani membasuhnya dengan firman. Paulus menyebut jalan penyucian, Calvin menyebut jalan pengudusan “santificatio” yakni sarana yang menghentar jemaat jauh dari tabiat dosa dan perbuatan cela. Tubuh kita, jangan dipuaskan dengan keinginan daging yang gampang binasa, kerohanian kita jangan dinodai oleh hal duniawi yang serba fana. Fatal akibatnya jika membangun persahabatan dengan dunia. Betul kita ada dalam dunia, tapi jangan pernah menjadi serupa dengan dunia ini. Justru Allah menghendaki hidup kita kudus, bersinar dan cemerlang di dunia.
Memang kondisi “cemerlang tanpa cacat” adalah sebuah keniscayaan dalam hidup jemaat. Terasa sulit kalau bersandar pada kekuatan kita sendiri. Tetapi di dalam Kristus apakah yang mustahil? Ketika kita tidak berdaya sekalipun, Ia membuktikan kuasa-Nya yang hebat, untuk menolong mereka yang berupaya dan mau hidup kudus dalam persekutuan jemaat. ingatlah! Hanya satu yang dituntut Allah dari kita, yakni; hidup kudus, harga yang pantas atas perngorbanan-Nya yang mahal. Amin.
Doa: Ya Tuhan, dalam kelemahan ini, jangan kiranya kami menyangkal Engkau sebagai Tuhan kami. Biarlah dalam kami, nama–Mu dimuliakan dengan hidup kudus dan berkenan. Amin.