RHK Selasa, 22 Juli 2014

0
1271

Membangun Ekonomi Yang Berkeadilan

Matius 20:2

Upah yang rendah menjadi persoalan dalam realitas hidup bermasyarakat. Para pekerja atau buruh yang seringkali menjadi korban. Nampaknya hal ini telah terstruktur dalam sistem ekonomi dan dalam kehidupan sosial kemasyarakatan. Dan yang  seringkali terjadi adalah ketidakadilan di bidang ekonomi.

Sebagai keluarga Kristen, kita terpanggil untuk berkaca dari Firman Tuhan ini, yakni ketika seorang tuan mau mempekerjakan seseorang, maka harus ada kesepakatan yang dibuat terlebih dahulu. Tetapi kesepakatan itu tentunya harus menguntungkan kedua belah pihak. Sebab jika hanya memperhatikan kepentingan buruh/pekerja, maka perusahaan/majikan bisa bangkrut dan akhirnya tidak mampu membiayai kebutuhan internalnya. Sebaliknya, jika hanya memperhatikan kepentingan tuan/perusahaan, maka pekerja/buruh yang menjadi korban.

Keadilan Allah, adalah dasar bagi keluarga Kristen untuk membangun ekonomi Allah. Hal ini hanya dapat terwujud ketika masing-masing mematikan kepentingan pribadi, dan mengedepankan kepentingan orang lain. Bukankah pola pelayanan yang seperti ini yang sudah dilakukan oleh Yesus Kristus secara sempurna, di atas bukit golgota? Kematian dan kebangkitan-Nya adalah dasar pelayanan gereja Tuhan (Band. Matius 20:28). Hanya dengan pola pelayanan seperti ini, keluarga kristen mampu membangun keadilan ekonomi.

Doa:Tuhan Allah, tuntunlah kami untuk membangun kehidupan ekonomi yang berkeadilan, dengan berpedoman pada teladan Kristus Yesus, agar nama-Mu tetap dimuliakan. Amin.

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here