Diam Itu Emas
Markus 15:3-5
Mengapa Yesus memilih berdiam diri di hadapan Pilatus, padahal Ia memiliki kuasa dan otoritas untuk men-jawab pertanyaan Pilatus? Hanya satu kali Yesus menjawab pertanyaan Pilatus mengenai apakah Ia raja orang Yahudi. Selebihnya Ia diam.
Pilatus heran melihat kenyataan ini (ayat 5). Kata heran ini adalah kata yang sama yang digunakan pada orang banyak yang menyaksikan Yesus saat membuat mujizat. Kata heran ini secara teknis menunjuk pada kekaguman dan pengakuan akan keilahian dan kemesiasan Yesus.
Sikap Yesus yang diam menyingkapkan tiga hal. Pertama, menyatakan kemesiasan-Nya. Kedua, menerima keputusan untuk tetap dihukum. Ketiga, tetap membiarkan diri-Nya disesah dan diserahkan untuk disalibkan yang harus menjalani penderitaan dan hukuman mati.
Sebagai pengikut Yesus, bagaimana sikap kita dalam mempertahankan kebenaran itu walaupun harus menemui berbagai tantangan bahkan menjalani penderitaan? Tetap setiakah kita menjalankan tugas yang Allah percayakan? Ataukah malah berkompromi dengan dunia sehingga tidak setia lagi pada kebenaran Allah? Belajarlah dari Yesus yang dalam kesetiaan menjalankan tugas-Nya tanpa kompromi sedikit pun dengan tawaran dunia. Ketika kita menolak berkompromi dengan dunia maka diam itu emas.
Doa: Ya Yesus Anak Domba Allah, kehidupan terkadang mendesak kami untuk menyerah pada tantangan kehidupan. Kami membutuhkan dorongan dari-Mu agar selalu mampu memperjuangkan kebenaran, kasih dan keadilan. Amin.