RHK Selasa, 23 April 2013

0
1097

Peran Gereja

Amsal  3 : 29 – 30

Tayangan-tayangan di stasiun TV swasta nasional dan manca Negara saat ini begitu marak dengan film-film dengan isi yang “vulgar”. Vulgaritas ( yakni terorisme, perang, perzinahan, penipuan, ketidaksetiaan, korupsi, dll). 1 x 24 jam, hal itu bisa ditonton oleh jutaan pemirsa. Ada tayangan-tayangan yang begitu seksama mengajarkan tentang cara membobol bank, meracuni musuh, mengkhianati pasanagn dan masih banyak lagi. Keseriusan para sutradara dan aktor/aktris dalam memerankan peran mereka seolah-olah mengaburkan realitas (kenyataan) dengan imajinasi di

benak permisa. Oleh sebab itu, pengaruh psikilogis yang muncul dalam diri setiap pemirsa termasuk keluarga-keluarga di dorong oleh keinginan untuk mengimitasi (meniru) peran para tokoh film.

Fenomena (gejala) ini terpampang jelas di hadapan  setiap orang sekarang. Berhadapan dengan gejala ini maka Gereja hadir dan menyatakan  perannya dalam menangkal rayuan-rayuan dari iblis yang dibisikan ke dalam pikiran-pikiran anggota Gereja. Gereja hadir sebagai “Imitasi Kristus” untuk melakukan kebaikan kepada sesama orang. Apabila Gereja menampilkan wajahnya dalam kasih-mesra terhadap semua orang maka tiga hal tercapai: (1)Gereja menampilkan dirinya sebagai pengagas kebaikan; (2) Gereja akan membatalkan niat-niat jahat atau terselubung dari pihak luar; (3) Gereja akan menjadi teladan dalam memerangi kejahatan dengan kabaikan. Amin

Doa : Ya Tuhan, mempukan kami untuk tidak muda terpengaruh dengan berbagai hal yang buruk, dan dapat berperan menjadi pelaku-pelaku kebaikan mulai dari keluarga. Amin

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here