Wariskanlah Budaya yang Baik
Yesaya 28:26
Warisan adat istiadat yang baik harus dipelihara dan dijaga kelestariannya. Walau kita sadar hidup di era digital ini adalah hidup di dunia yang tanpa sekat dan batas. Terjadi percampuran adat dan budaya tanpa batasannya. Namun orang yang bijak adalah orang yang tetap mempertahankan identitas atau jati dirinya, sehingga tidak mudah terkontaminasi oleh pengaruh dan kemajuan teknologi khususnya informasi dan komunikasi.
Perenungan hari ini memberi penegasan bahwa adat kebiasaan yang baik yang diajarkan oleh orang tua secara turun temurun diperoleh dari Allah. Warisan budaya yang berkaitan dengan bidang pertanian ini merupakan hasil pengalaman yang telah teruji dari waktu ke waktu. Sangat disayangkan kalau tergerus oleh budaya zaman yang sekuler di era digital ini.
Dengan demikian adalah tanggung jawab bersama meng-hadapi tantangan dunia ini dengan terus menjaga dan meme-lihara budaya lokal dengan baik. Kita perlu mengetahui dan memikirkan segala yang terjadi di dunia global ini sebab apa yang terjadi di belahan dunia yang lain sesungguhnya dalam hitungan detik informasinya dapat diterima dengan jelas, melalui kecang-gihan teknologi. Siapa yang menguasai informasi dia menguasai dunia. Sumbangan teknologi ini bagaikan pedang bermata dua, memberi dampak positif tetapi juga negatif.
Keluarga kristen yang dikasihi Tuhan, marilah kita mewa-riskan adat kebiasaan yang baik bagi anak cucu kita. Pengalaman telah membuktikan bahwa orang yang tetap mempertahankan identitas dan budayanya lebih berintegritas dalam menjalani hidup. Zaman tidak dapat memporak-porandakan kebiasaan yang baik kalau kita bertekad melestarikannya. Pertahankanlah budaya “mapalus” untuk mewujudkan tata hidup masyarakat yang baku-baku baedan baku-baku bantu. Amin.
Doa:Terima kasih Tuhan karena melalui petunjuk–Mu para leluhur kami telah meninggalkan warisan budaya yang sangat berharga. Tolonglah kami untuk memelihara dan melanjutkan tradisi budaya yang baik mulai dari keluarga kami. Amin.