Yesus Batu yang Hidup
1 Petrus 2:4
Yesus Kristus adalah Batu Hidup. Kedatangan-Nya ke dunia yang membawa kabar selamat, ditanggapi secara berbeda oleh manusia. Ada yang menyambutnya dengan sukacita tapi ada pula yang menolaknya. Sejak persiapan kelahiran di Betlehem orang-orang mulai menolak Dia dengan tidak memberi tempat yang layak untuk menyambut kelahiran-Nya. Maria melahirkan Yesus di kandang binatang. Ketika Yesus mengajar orang, ada kelompok tertentu (yaitu orang-orang Farisi dan Ahli Torat) yang menolak untuk meneriman-Nya. Puncak penolakan terhadap Yesus adalah di Golgota, dimana Ia disalibkan. Yesus Kristus, oleh rasul Petrus, disebut Batu yang Hidup. Batu yang melambangkan kekerasan itu menunjuk pada keteguhan dan daya tahan yang luar biasa dari Tuhan Yesus terhadap penolakan dunia. Ia ditolak, dan akhirnya disalibkan dan dikuburkan. Tapi Ia bangkit kembali. Kubur tidak berkuasa lagi bagi-Nya. Ia menjadi buah sulung bagi orang percaya.
Sebagaimana Ia mengalahkan kematian lalu bangkit, demikian juga kita sebagai keluarga, para pengiring-Nya di masa kini, akan dibangkitkan dan hidup selama-lamanya. Karena itu dengan penuh keyakinan, rasul Petrus menasihati seluruh jemaat untuk datang kepada Batu yang Hidup itu. Sebagaimana perjuangan Yesus berakhir pada kemenangan dan kehidupan, demikian juga orang-orang yang datang kepada-Nya termasuk keluarga kita, akan memperoleh kemenangan dan hidup kekal. Amin.
Doa: Ya Yesus Tuhan kami, ajarlah kami meneladani Engkau yang tetap bertahan di dalam segala tantangan dan penolakan. Mampukan kami bertahan dalam mengerjakan hal-hal yang baik dan yang berkenan kepada–Mu. Amin.