Menyadari Keadaan Diri Sendiri
Yeremia 1:6
Yeremia menyadari keterbatasannya sebagai seorang yang masih muda terlebih ia sadar bahwa ia tidak pandai berbicara. Bagi Yeremia, tugas sebagai seorang nabi adalah untuk menyuarakan atau menyampaikan kehendak Tuhan kepada umat manusia. Karena itu bagi Yeremia, hal berbicara adalah penting. Bagai-mana dia melakukan tugas tersebut, pada hal ia tidak pandai berbicara? Ini menjadi pergumulan Yeremia, dan menjadi salah satu alasannya untuk menolak atau tidak menerima panggilan Tuhan, sebagaimana perkataannya: “Ah Tuhan Allah”.
Sikap Yeremia dengan menyampaikan keterbatasannya kepada Tuhan merupakan bentuk kesadarannya sendiri pada keadaan-nya yang tidak tepat untuk penugasan tersebut. Akan tetapi, keluhan Yeremia tidak membuat Tuhan mengalihkan pilihan-Nya kepada orang lain. Firman Tuhan hari ini menjelaskan bahwa Tuhan Allah sangat mengenal Yeremia dan tahu keberadaannya jauh sebelumnya. Tuhan Allah tetap pada pilihan-Nya, yakni memilih, memanggil dan mengutus Yeremia menjadi nabi bagi umat Israel.
Tak dapat disangkal bahwa setiap pribadi atau keluarga memiliki kelemahan dan kekurangan. Tetapi kelemahan dan kekurangan kita tidak menghalangi Tuhan untuk memilih dan memakai kita menjadi hamba-Nya atau alat-Nya untuk menyatakan kebaikan kepada banyak orang. Justru orang-orang yang sadar akan kelemahannya dipakai Tuhan untuk menjadi hamba-Nya. Dan ketika Ia memilih dan memakai kita, pasti Dia akan meneguhkan, memperlengkapi, dan menyertai, sehingga kita dapat melaksa-nakan panggilan itu dengan baik. Amin.
Doa: Ya Tuhan, Allah dalam Yesus Kristus. Mampukanlah kami untuk dapat menjalani kehidupan kami sebagaimana kehendak-Mu. Agar melalui kehidupan kami nama Tuhan dimuliakan. Amin.