Tuhan Mendengar
Mazmur 34:7-8
Seorang ibu, bersaksi dalam ibadah: “suami saya seorang pemabuk. Kalau mabuk bukan hanya perabotan rumah tangga yang dirusakkan tetapi kadang saya sebagai istrinya juga merasakan kekerasan. Keadaan ini telah saya alami sejak kami menikah sampai berusia lima tahun. Di kala itu saya terkadang merasa lelah untuk berdoa kepada Tuhan tetapi hati nuraniku selalu berkata jangan engkau berputus asa, harapan itu selalu ada. Walaupun saya menemukan suamiku ternyata tidak juga berhenti mabuk, padahal sudah sekian tahun saya menggumulinya dalam doa dan puasa. Menjadi kebahagiaan kami dipertengahan tahun pernikahan yang ke-enam saya menyaksikan perubahan yang luarbiasa dalam diri suamiku dan katanya ia tidak ingin lagi menyentuh minuman keras, saya ingin hidup baru di dalam Tuhan, karena itu saya bertekad meninggalkan kebiasaan buruk itu.”
Pengalaman iman ini tidaklah juga jauh berbeda dengan kesaksian Daud dalam bacaan kita hari ini. Daud menyasikan bahwa Tuhan berpihak kepada orang-orang yang tertindas, mendengar orang-orang yang berseru bahkan meluputkan dan mengaruniakannya keselamatan. Ini adalah bukti bahwa Tuhan selalu mendengar seruan anak-anak-Nya bahkan tidak ada yang mustahil dihadapan-Nya. Ia menjawab menurut waktu Tuhan.
Sudahkah keluarga kita hidup dalam keyakinan bahwa Tuhan selalu mendengar setiap seruan doa, sehingga dengan iman juga kita akan bersama menggatakan: “Sesungguhnya, tangan Tuhan tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar” (Yesaya 59:1). Amin.
Doa: Bapa kami yang di Sorga, kami sangat bersyukur karena sesungguhnya Engkau mendengar setiap seruan doa kami kepada-Mu, dan Engkau sendiri menjawab menurut waktu-Mu. Amin.