Makna Karya Allah di Hari Kedua: Cakrawala dan Pemisahan Air
Kejadian 1:6-8
Sesungguhnya kehidupan manusia termasuk persekutuan keluarga dikolong langit ini tidak dapat dipisahkan atau terhindar dari berbagai bentuk persoalan hidup. Siapapun dia dan berapapun usianya dan apapun statusnya serta dimanapun berada sama seperti kata pribahasa “ Dimana langit dijunjung di situ bumi dipijak”, tidaklah sepi dari pergumulan hidup. Persoalan di sini ialah sejauh mana kesadaran kita untuk menyerahkan pergumulan hidup kita dalam bentangan kekuasaan Tuhan yang diyakini sanggup mengatasi masalah-masalah hidup umat-Nya.
Bacaan Alkitab kita menampilkan karya kedua dalam ciptaan Allah. Cakrawala atau langit diciptakan menjadi bentangan kuat dan kokoh seperti kubah , yang terhampar di atas permukaan bumi dan berfungsi untuk menahan air yang ada di dunia dewa-dewa di atas langit. Pikiran ini berasal dari kepercayaan bangsa Babel dengan dewa Marduk yang berkuasa di atas bentangan langit dimana terdapat kumpulan air yang sewaktu-waktu tertentu turun deras membanjiri bumi, menimbulkan bencana sehingga bukan lagi menjadi air sumber kehidupan. Ketika Allah menciptakan cakrawala atau langit sebagai bentangan penahan air di atasnya dan memisahkan dengan air di bumi menggambarkan kuasa Tuhan yang menghindarkan umat-Nya dari bencana dan kejahatan yang mengancam kehidupan umat Yehuda di era baru tempat kehidupan mereka.
Kitapun sebagai keluarga yang hidup di era baru kemajuan teknologi di post modern ini, tidaklah sepi dari berbagai ancaman kehidupan dalam berbagai bentuk. Namun keyakinan iman kita, bahwa Allah dengan kuasa-Nya senantiasa melindungi hidup kita. Amin.
Doa: Ya Tuhan, lindungilah kami sekeluarga dari berbagai bentuk ancaman kehidupan dan sertailah kami dalam perjalalan hidup ditahun anugerah-Mu ini. Amin.