RHK – Senin, 01 Oktober 2012

0
1245

Keluarga adalah surat pujian

Adakah kami mulai lagi memujikan diri kami? Atau perlukah kami seperti orang-orang lain menunjukkan surat pujian kepada kamu atau dari kamu? – 2 Korintus 3:1

Siapa yang tidak ingin dipuji? Dari lubuk hati yang paling dalam kita ingin dipuji bilamana karya kita berhasil dan bermakna. Anak kita pasti ingin pujian dari guru dan orang tua bila nilai-nilai raport bagus apalagi meraih juara. Namun ada kecenderungan bagi banyak orang menghendaki pujian yang berlebihan karena memang karakter pembawaannya ”makang-puji” congkak, sombong dan angkuh. Bagi kita pujian yang berlebihan hanya akan mengarahkan kita pada pribadi yang tidak terpuji. Firman Allah saat ini menyaksikan tentang pengajaran Paulus kepada jemaat Korintus agar tidak meninggikan diri oleh karena berhasilnya pelayanan yang mereka laksanakan. Bagi Paulus, berhasilnya pelayanan dalam jemaat tidak perlu menuai pujian dari manusia, tetapi Allah sendiri yang akan memuji dan memuliakan kita bila kita menceritakan tentang kasih dan rahmat-Nya bagi kita umat Tuhan. Sebagai keluarga Kristen, hendaknya sikap dan perbuatan kita yang menjadi surat pujian bagi keagungan Tuhan. Bagi orang tua dalam keluarga, kita dipanggil untuk menyelaraskan perbuatan dan tutur kata serta sikap hidup kita yang benar dengan kebenaran firman Tuhan. Apa artinya firman Tuhan bila tidak terwujud dalam kehidupan kita, orang tua, anak-anak sebagai surat pujian bagi dunia dan bagi Tuhan. Amin.

Doa: Ya Tuhan berikanlah hikmat kepada kami, agar segala aspek kehidupan kami menjadi surat pujian bagi sesama dan bagi keagungan nama Tuhan. Amin.

 

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here