Dipilih Untuk Diselamatkan
Lukas 23:35
Kebiasaan buruk yang dilakukan berulang-ulang dapat saja menjadi kebiasaan yang negatif, seperti baku cungkel . Sifat baku cungkel sering dipraktekan oleh orang Minahasa tetapi juga orang-orang lain. Ada orang senang apabila orang tersebut jatuh dan mengalami pergumulan yang sangat berat. Lukas 23: 35-36 menceritakan penyaliban Tuhan Yesus, ada orang yang senang dengan Penyaliban Kristus dengan maksud negatif seperti menjadi tontonan yang mengasyikkan bagi orang yang tidak percaya kepada-Nya. Pemimpin-pimimpin mengejek Dia dengan ungkapan yang menghina, menyindir atas ketidak beradayaan-Nya di Kayu Salib. Orang banyak dan pemimpin pada waktu itu tidak mengerti maksud penyaliban Yesus, yakni untuk menebus dosa-dosa manusia. Malahan dengan berkata “orang lain Ia selamatkan, biarlah sekarang Ia menyelamatkan diri-Nya sendiri, jika Ia adalah Mesias, orang pilihan Allah. Suatu ungkapan yang menghina. Ia adalah Mesias – yang diurapi, orang pilihan Allah. Ungkapan ini adalah ungkapan yang tidak tulus. Suatu bukti yang paling menyakinkan tentang kebejatan hati manusia yang senang menyaksikan kekerasan, darah dan kematian.
Keluarga Kristen yang diberkati Tuhan, hendaklah kita yang sudah dipilih dan diselamatkan, tidak boleh hanya sekedar percaya melainkan harus mempraktekkan iman seperti rajin beribadah, memberi persembahan, berdoa dan membaca kitab suci serta rajin bekerja. Amin.
Doa: Ya Tuhan, tolonglah kami untuk tetap mengerjakan keselamatan yang Engkau karuniakan. Bimbinglah kami untuk saling memberikan semangat, tidak saling mengejek dan menghina dalam lingkungan keluarga. Amin.