Kekuatiran Menjadi Penghalang Iman
Matius 16:22-23
Setiap orang mempunyai obsesi masa depan yang sukses. Guna mewujudkan hal ini perlu ada strategi yang dipersiapkan. Pribahasa “berakit-rakit kehulu berenang-berenang ketepian, bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian”. Supaya obsesi ini dapat terwujud, orang akan berupaya menghilangkan semua yang dianggap penghalang baginya dengan mengha-lalkan segala cara.
Apa yang dialami Petrus dan murid-murid? Mengikut Yesus bersama ribuan orang tampaknya memberi harapan baru. Menjelang memasuki Yerusalem, para murid mempertanyakan status: Siapa yang terbesar (Mat 18:1, 23:11) atau permintaan ibu Yakobus dan Yohanes supaya kedua anaknya mendapat kedudukan di kiri atau kanan Yesus. Itulah sebabnya ketika Yesus mengatakan Dia akan disalibkan, membuat Petrus merasa kuatir jangan sampai orang banyak meninggalkan Yesus sehingga jangan sampai obsesinya akan kekuasaan tidak tercapai. Inilah yang membuat Petrus menarik Yesus kesamping dan menegor Dia, karena Petrus tidak mampu memahami rancangan Allah; padahal Yesus telah mengingatkan dalam Mat 13:22 bahwa oleh kekuatiran firman Tuhan tidak berbuah.
Sebagai keluarga Kristen seharusnya tidak boleh dikalahkan oleh berbagai bentuk kekuatiran. Sering kita gagal memelihara kebenaran iman hanya karena ingin menjadi yang terbesar bahkan iman sering tergadaikan oleh popularitas ataupun kekayaan. Padahal kepada orang percaya Yesus telah berjanji bahwa kita sesungguhnya beroleh seratus kali lipat saat kita mengikut Kristus (Mat. 19:27-29). Amin.
Doa: Ya Tuhan peliharalah hidup kami dalam kekudusan dan kebenaran–Mu. Jauhkan kami dari segala cobaan dan godaan. Ajar kami percaya akan janji–Mu supaya kami setia dalam iman. Amin.