Menanti Dengan Sukacita
Zefanya 3:14
Setiap orang pasti pernah memiliki pengalaman “menanti”, berbagai macam perasaan mewarnai keadaan ini. Walaupun rata-rata setiap orang tidak senang menanti, terutama bila apa yang dinanti tak kunjung tiba atau tak dapat diraih. Maka penantian berubah menjadi sebuah kenyataan yang tidak hanya membosankan tetapi akhirnya dapat menimbulkan kemarahan. Umat Israel dalam kitab Zefanya juga sedang menanti janji Tuhan di tengah kondisi yang tidak menyenangkan. Namun menarik sekali bahwa nabi Tuhan mendorong umat agar menanti dengan sukacita. Apa yang kita rasakan di dalam hati tentu akan sangat mempengaruhi sikap kita. Dan sukacita bersumber dari dalamnya. Lewat bagian firman Tuhan ini nabi Tuhan mau mendorong umat agar dalam masa penantian, sukacita mereka tidak bergantung pada realita namun pada apa yang mereka yakini atau imani yaitu janji-janji Tuhan.
Keluarga yang diberkati Tuhan, sering sekali dalam pengalaman “menanti” kita sangat dipengaruhi oleh kenyataan sekitar, suasana hati kita sangat ditentukan oleh apa yang kita alami sehingga kita juga dengan mudah berganti-ganti perasaan menurut realita hidup. Lewat bagian firman Tuhan ini, keluarga Kristen didorong untuk tidak meletakkan imannya kepada Tuhan berdasarkan realita melainkan pada apa yang telah dijanjikan oleh Tuhan, sehingga meskipun realita hidup terus berubah-ubah namun sukacita karena janji Tuhan akan tetap dan terus teralami dan dinikmati dalam kehidupan kita. Amin.
Doa: Ya Tuhan berikanlah keluarga kami sukacita dalam menanti jawaban janji-janji Tuhan dalam setiap harapan di tengah-tengah persoalan dan pergumulan hidup kami. Amin.