Berbagi Berkat
Imamat 19:9
Dalam tradisi umat Israel ada hukum waktu menuai atau panen hasil. Pada masa panen harus menyisihkan bagian di tepi dan semua yang tercecer, itu diberikan kepada orang miskin dan orang asing. Hukum yang sama ditemukan dalam ulangan 24:19-24. Orang miskin datang pada waktu pagi, siang dan sore untuk mengambil bagian yang tercecer dan tanaman yang disisihkan. Tindakan menyisihkan bagian tepi dan membiarkan yang tercecer adalah bagian dari upaya umat Tuhan menjaga kekudusannya. Hidup kudus berarti hidup yang mau berbagi dengan sesama.
Refleksi bagi kita, Tuhan memberikan kepada kita berkat-Nya kehidupan ini secara utuh. Kewajiban kita adalah untuk menge-lola berkat Tuhan secara maksimal. Sebagai orang percaya kita perlu menyadari bahwa hasil yang kita dapat dari usaha bukan semata-mata karena kehebatan kita tetapi karena kemurahan Tuhan. Bacaan mengajarkan kita untuk membantu sesame yang berkekurangan di sekitar kita. Bantuan yang tulus tentu tidak mengharapkan balasan. Firman Tuhan yang paralel dengan pandangan ini pada Amsal 11:24 Ada yang menyebar harta, tetapi bertambah kaya, ada yang menghemat secara luar biasa, namun selalu berkekurangan. Amin.
Doa: Tuhan Yesus Engkaulah yang menganugerahkan berkat dalam hidup dan alam sekitar kami, Engkaulah yang telah mengasihi kami lebih dulu, tolonglah kami untuk tulus mengasihi sesama dengan membagi berkat. Jadikanlah kami berkat bagi sesama. Amin.