Ciuman Pengkhianatan
Matius 26:48-49
Dalam pergaulan sehari-hari, ada orang yang bertemu dengan teman langsung berjabatan tangan sekaligus saling mencium pipi kiri dan kanan. Juga ada teman yang semula akrap namun dikemudian hari menjadi musuh dalam selimut. Sering juga kita mendengar ada orang dalam satu organisasi suka “baku cungkel” yang mengakibatkan kerugian bagi sesama teman.
Dalam bacaan kita hari ini memberi penjelasan bahwa Yudas menyerahkan Yesus dengan mengatakan “orang yang akan kucium, itulah Dia, tangkaplah Dia. Teganya Yudas berhianat hanya karena hawa nafsu dunia. Ia menjual Tuhan Yesus dengan harga 30 keping perak. Agar supaya tidak salah tangkap ada tanda yang mengikutinya yaitu mencium walaupun tidak tulus. Memang menurut kebiasaan Yahudi mencium orang yang sudah lama bersahabat adalah hal yang biasa. Bahkan Yudas memberikan salam kemunafikkan yaitu “Salam Rabi” sebutan penghormatan kepada Guru, pada saat dia mencium Yesus.
Sebagai Kekuarga Kristen dan anggota jemaat, ada teman yang sudah lama saling percaya satu dengan yang lain namun ketika kepercayaan itu dilanggar maka dengan cepat temannya langsung “menghakimi” yaitu dengan mengatakan “ngana rupa Yudas. Juga dikalangan orang Kristen tidak mau memberi nama kepada anaknya dengan nama Yudas. Marilah kita sebagai keluarga Kristen tetap mempertahankan iman percaya kepada Yesus Kristus sekalipun mengalami pergumulan dan permasalahan dalam keluarga. Kita boleh “mencium Yesus” dengan iman, tulus dan penuh cinta kasih bukan dengan kemunafikkan. Amin.
Doa: Ya Bapa, berilah kami hati yang setia dalam tugas panggilan-Mu. Bimbing kami keluarga supaya kami tidak menyimpang dari ajaran-Mu. Amin.