Hidup Bersama Untuk Bersama Hidup
Filipi 2:2-3a
Kita bangga dan takjub menyaksikan ada orang-orang tua yang dapat mencapai usia 50 tahun perkawinan, bahkan 60 tahun dan itu adalah hal yang luar biasa. Apa resep mereka sehingga kehidupan rumah tangga awet sampai tua? Jawaban seorang Opa: “Saya selalu berusaha mengasihi Oma setiap hari.” Sedangkan Oma menjawab,”Saya selalu ber–usaha mengampuni kesalahan Opa setiap hari.”Jawaban-jawaban ini sederhana tetapi sangat tepat. Sehati sepikir, satu kasih, satu jiwa, satu tujuan dan tidak mencari kepentingan sendiri ternyata bukan hanya slogan semata tapi adalah kunci dari jawaban untuk hidup bersama dan bahagia.
Sebagai keluarga Kristen, hidup bersama akan terwujud jika semua anggota keluarga punya keinginan dan tekad untuk bersama dalam segala aspek kehidupan, dengan cara menjauhkan diri dari sikap yang egois. Hidup bersama untuk bersama hidup tidak akan mungkin terjadi jika masing-masing anggota keluarga mempertahankan kepentingan diri sendiri. Hal yang senada ini pernah diucapkan oleh Dr. Sam Ratulangi yaitu: “si tou timou tumou tou” (manusia hidup untuk memanusiakan manusia). Amin.
Doa: Ya Tuhan berikanlah kami hikmat untuk menciptakan suatu suasana kebersamaan di antara kami sebagai anggota keluarga sehingga kami menjadi keluarga yang bahagia. Amin.
